Health
Geger Isu Wi-Fi Bisa Picu Kanker, Benarkah Sinyal Internet Bikin Sakit?
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Di era digital seperti sekarang, Wi-Fi udah kayak oksigen kedua, ya. Kita scrolling TikTok, binge-watching drama Korea, sampai kerja dan sekolah online semua tergantung pada si sinyal ajaib ini.
Tapi, di balik kenyamanannya, muncul pertanyaan yang bikin deg-degan, benarkah Wi-Fi bisa menyebabkan kanker?
Pertanyaan ini udah lama bikin heboh. Tapi sebelum kamu buru-buru matiin router di rumah atau ganti HP jadi jadul, yuk kita kupas fakta-fakta ilmiah yang lagi jadi sorotan dunia medis!
Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menyatakan bahwa Wi-Fi bisa langsung menyebabkan kanker pada manusia. Tapi, Cantiks, bukan berarti penelitian soal ini mandek, loh.
Pada 2011, Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) dari WHO menyebut bahwa gelombang elektromagnetik, termasuk yang dipancarkan Wi-Fi, dikategorikan sebagai “mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia", seperti dilansir dari Healthline.
Artinya, masih ada kemungkinan, tapi belum terbukti secara pasti. Label ini diberikan setelah para ilmuwan dari berbagai negara mengevaluasi berbagai penelitian soal radiasi dan kanker.
Beberapa studi memang menunjukkan adanya hubungan antara radiasi dari perangkat nirkabel dan jenis kanker tertentu, seperti glioma, yaitu tumor otak. Tapi di sisi lain, ada juga studi yang menyatakan tidak ada kaitannya sama sekali. Hasilnya masih mixed, dan para ilmuwan masih terus mengembangkan riset lebih lanjut.
Mayoritas penelitian tentang efek Wi-Fi terhadap kesehatan dilakukan pada hewan, dan hasilnya juga belum seragam. Misalnya, ada studi pada tikus betina yang menunjukkan bahwa paparan Wi-Fi dalam jangka panjang bisa memicu stres oksidatif, salah satu pemicu kanker. Studi lain menemukan penurunan aktivitas enzim antioksidan, yang bisa memperparah stres oksidatif tersebut.
Tapi, sayangnya, hasil dari hewan belum bisa langsung disamakan dengan efek pada manusia. Jadi, masih perlu penelitian lebih lanjut yang spesifik ke manusia.
Wi-Fi juga sempat dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan lain, mulai dari kesuburan pria, fungsi otak, hingga detak jantung. Misalnya, ada penelitian yang menyebut bahwa paparan Wi-Fi bisa menurunkan motilitas sperma atau memperlambat gerakan sperma. Ada juga studi yang menunjukkan penurunan kemampuan mengenali objek pada tikus akibat radiasi Wi-Fi.
Namun, Cantiks, semua hasil ini belum bisa digeneralisasi ke manusia. Belum ada bukti kuat yang menyatakan bahwa Wi-Fi bener-bener berbahaya buat otak, jantung, atau kesuburan manusia secara langsung.
Sejak teknologi 5G diperkenalkan, makin banyak teori konspirasi yang berseliweran di internet. Bahkan saat pandemi COVID-19 merebak, muncul hoaks yang menyebut bahwa 5G bisa menyebarkan virus corona, merusak sistem imun, bahkan jadi alasan di balik vaksinasi massal. Waduh!
Faktanya, virus COVID-19 menyebar lewat droplet antarmanusia, bukan gelombang sinyal. Jadi, jangan sampai kamu termakan isu-isu yang nggak berdasar, ya, Cantiks!
Sampai saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Wi-Fi membahayakan kesehatan manusia secara langsung, apalagi menyebabkan kanker. Riset-riset yang ada sebagian besar masih pada hewan, dan hasilnya belum bisa diterapkan ke manusia.
Tapi bukan berarti kita nggak boleh waspada. Yuk, tetap bijak dalam menggunakan teknologi! Kalau kamu merasa pusing atau nggak nyaman setelah terlalu lama berhadapan dengan layar, istirahat dulu, Cantiks. Jangan lupa jaga gaya hidup sehat biar tubuh tetap fit di tengah gempuran sinyal Wi-Fi dan notifikasi nonstop.
Nah, sekarang kamu udah tahu faktanya, kan? Yuk, sebarkan info ini ke teman-teman kamu biar nggak panik gara-gara hoaks. Stay smart dan stay connected, Cantiks!