Health

Selasa, 08 Jul 2025, 16:00 WIB

Tragis! Gegara Dihukum Squat 1.000 Kali, Bocah 15 Tahun Harus Transplantasi Ginjal

Tragis! Gegara Dihukum Squat 1.000 Kali, Bocah 15 Tahun Harus Transplantasi Ginjal

Doc: scmp.com

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Di sebuah sekolah di Guilin, Provinsi Guangxi, China, seorang remaja bernama samaran Ajun menjalani hukuman fisik yang mengubah hidupnya selamanya. Pada Agustus 2023, Ajun, yang baru berusia 15 tahun, tertangkap mencuri uang tunai sebesar 3.500 yuan (sekitar Rp 7,8 juta) dari sebuah mobil yang terparkir. Karena usianya di bawah 16 tahun batas usia minimum untuk penuntutan pidana di China, polisi mengirimnya ke Sekolah Yongqing untuk 'pendidikan korektif'.

Ayah Ajun, Jiang Peifeng, berharap langkah ini akan memberikan pelajaran berharga bagi putranya. "Dia sedikit nakal, tapi belum pernah melanggar hukum sebelumnya," ujar Jiang. Namun, harapan tersebut berubah menjadi tragedi.

Pada 1 September 2023, Ajun dan seorang teman sekelasnya dihukum oleh seorang instruktur bernama Du untuk melakukan deep squat. Hari itu, sekitar 30 siswa dihukum, dan Ajun menyelesaikan sekitar 1.000 squat hanya dalam 45 menit. "Instruktur menyuruh saya melakukannya dengan tangan terkunci di belakang kepala. Saya menghitung sekitar 1.000. Setelah itu, kaki saya gemetar dan saya hampir tidak bisa berdiri," kata Ajun.

Tiga hari kemudian, Ajun melihat darah dalam urinenya dan kakinya mulai membengkak. Meskipun didiagnosis menderita kista ginjal, pelatihan fisik tetap berlanjut. Kondisi Ajun memburuk dengan cepat. Ia kemudian didiagnosis menderita penyakit ginjal dan kadar urin yang tinggi dalam darahnya.

Pada Juni 2024, Ajun harus menjalani transplantasi ginjal. Jiang, sang ayah, mengungkapkan bahwa ia telah menjual rumah mereka dan mengambil pinjaman bank sebesar 450.000 yuan (sekitar Rp 1 miliar) untuk menutupi hampir satu juta yuan (sekitar Rp 2,2 miliar) biaya pengobatan.

Pada bulan yang sama, Juni 2024, Jiang mengajukan gugatan terhadap Biro Keamanan Publik Yongzhou Cabang Lengshuitan dan Sekolah Yongqing. Pada Maret 2025, ahli forensik menyimpulkan bahwa kondisi Ajun secara langsung disebabkan oleh hukuman fisik yang berlebihan dan mengklasifikasikannya sebagai penderita disabilitas tingkat lima.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Terkait
TERUPDATE