Parenting

Selasa, 08 Jul 2025, 14:30 WIB

Tragis! Balita 2 Tahun di Ngawi Tewas Setelah Minum Pertalite yang Dikira Air Putih, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

Tragis! Balita 2 Tahun di Ngawi Tewas Setelah Minum Pertalite yang Dikira Air Putih, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

Doc: Freepik

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Peristiwa tragis mengguncang warga di Kabupaten Ngawi setelah seorang balita berusia dua tahun, berinisial MA, meninggal dunia akibat tak sengaja meminum cairan pertalite yang dikiranya air putih.

Kejadian memilukan ini terjadi pada Minggu (6/7) di lingkungan rumah korban dan menjadi pengingat pentingnya pengawasan serta penyimpanan bahan berbahaya di sekitar anak-anak.

Menurut penuturan keluarga, insiden bermula ketika orangtua MA tengah memperbaiki sepeda motor di rumah.

Saat itu, bahan bakar jenis pertalite dikeluarkan dari tangki motor dan ditampung sementara ke dalam botol bekas air mineral. Botol berisi bensin itu lupa diamankan usai digunakan.

Keesokan paginya, MA yang sedang bermain di sekitar halaman rumah menemukan botol tersebut. Tanpa pengawasan, bocah malang itu membuka tutup botol dan meminum isinya, karena menyangka itu adalah air putih.

“Kejadian terjadi pagi hari. Anaknya bermain, lalu menemukan botol yang ternyata berisi bensin. Dia minum karena menyangka itu air,” ungkap kakek korban dalam wawancara dengan media lokal.

Setelah meminum pertalite, MA sempat menghampiri neneknya sambil menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan.

Menyadari sesuatu yang tidak beres, keluarga segera memberikan pertolongan pertama dengan menggosok punggung korban dan membalik tubuhnya agar muntah.

Sayangnya, kondisi MA terus memburuk dan akhirnya tidak sadarkan diri.

MA langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi kritis. Tim medis yang menangani korban segera melakukan berbagai tindakan penyelamatan, termasuk pembilasan lambung, pemberian obat emetik, dan terapi anti perdarahan. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Balita itu mengalami perdarahan dari hidung, sesak napas, dan gejala syok berat. Setelah hampir empat jam perawatan intensif, MA dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 14.30 WIB.

Polisi Turun Tangan, Selidiki Unsur Kelalaian

Tragedi ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan aparat penegak hukum. Polres Ngawi menyatakan sedang menyelidiki peristiwa tersebut, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian dalam penyimpanan bahan berbahaya.

“Kami sedang mendalami kronologi kejadian dan menelusuri apakah ada unsur kelalaian dari pihak keluarga,” ujar perwakilan kepolisian.

Kematian MA menjadi pengingat tragis bagi semua orangtua akan pentingnya menyimpan bahan kimia dan cairan berbahaya di tempat yang benar-benar aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Botol bekas air mineral yang digunakan untuk menampung bensin juga dinilai sangat berisiko karena bentuknya menyerupai wadah minuman, sehingga rawan disalahartikan oleh anak-anak.

Peristiwa ini diharapkan dapat menjadi pelajaran penting dan mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan anak-anak di lingkungan rumah.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Terkait
TERUPDATE