Health

Selasa, 27 Mei 2025, 15:48 WIB

Waspada! Kenali Tanda Awal Penyakit Parkinson yang Sering Diabaikan

Waspada! Kenali Tanda Awal Penyakit Parkinson yang Sering Diabaikan

Doc: Shutterstock

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, pernah dengar soal penyakit Parkinson?

Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit orang tua karena umumnya muncul di usia 60-an, tapi jangan salah, 5–10% kasus justru terjadi sebelum usia 50 tahun, alias early onset Parkinson! Jadi, enggak ada salahnya kita, generasi muda, mulai aware sama tanda-tandanya dari sekarang.

Parkinson itu penyakit neurologis alias gangguan saraf yang berkembang pelan-pelan. Biasanya gejala awalnya muncul halus banget, misalnya tangan tremor (bergetar tanpa sadar), badan terasa kaku, atau langkah jadi pendek-pendek seperti nyeret kaki. Banyak orang enggak ngeh karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti stroke, trauma kepala, atau gangguan saraf lain.

Selain masalah gerak, Parkinson juga bisa bikin hilang indra penciuman, wajah terlihat datar tanpa ekspresi (kayak kaku), suara jadi pelan atau bergetar, tulisan tangan mengecil, bahkan gangguan tidur seperti restless legs.

Menurut penelitian, seperti dilansir dari Medical News Today, gangguan tidur jenis rapid eye movement (REM) disorder malah bisa jadi prediktor kuat munculnya Parkinson di masa depan. Serem kan, Cantiks?

Nah, apa sih penyebab utamanya? Para ilmuwan masih mencari tahu pasti, tapi yang jelas, penurunan kadar dopamin di otak adalah biang keladinya.

Dopamin ini penting banget karena mengatur gerak tubuh. Saat sel penghasil dopamin mati, kemampuan koordinasi tubuh pun menurun.

Selain itu, Parkinson juga dikaitkan dengan rendahnya kadar norepinefrin (zat yang ngatur tekanan darah) dan munculnya protein abnormal bernama Lewy bodies di otak.

Kalau soal faktor risiko, ada banyak nih, Cantiks, riwayat cedera kepala (misalnya karena olahraga kontak), paparan pestisida atau logam berat, jenis kelamin (laki-laki lebih berisiko 50% dibanding perempuan), hingga faktor usia. Meski begitu, hanya sekitar 10% kasus Parkinson yang terkait faktor genetik, jadi enggak serta-merta diturunkan ya.

Yang menarik, beberapa penelitian menyebutkan ada cara-cara buat mengurangi risikonya. Misalnya, rajin olahraga, makan makanan kaya antioksidan seperti kunyit (karena mengandung kurkumin) dan buah-buahan kaya flavonoid (kayak apel, beri, anggur merah).

Jangan lupa juga hindari paparan zat beracun seperti aldehida dari minyak goreng bekas pakai berulang, karena itu bisa memicu stres oksidatif di otak.

Sayangnya, Cantiks, sampai saat ini belum ada tes pasti buat mendiagnosis Parkinson secara dini. Kalau ada gejala mencurigakan, penting banget segera konsultasi ke dokter biar bisa ditangani sejak awal.

Jadi, yuk lebih aware sama sinyal tubuh kita sendiri. Jaga kesehatan, sayangi diri, dan tetap aktif bergerak supaya tubuh makin kuat melawan penyakit-penyakit degeneratif seperti Parkinson ini. Stay healthy and glowing, Cantiks!

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Terkait
TERUPDATE