Health
Lebih Aktif di Usia 40–an Bisa Bantu Cegah Alzheimer? Ini Kata Peneliti!
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, kamu mungkin udah sering dengar kalau rajin olahraga itu bagus buat kesehatan tubuh. Tapi tahu nggak sih, ternyata mulai aktif bergerak di usia 40-an sampai awal 60-an juga bisa bantu otak kamu tetap tajam dan menjauh dari risiko Alzheimer?
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Alzheimer’s & Dementia menemukan fakta menarik soal hubungan antara gaya hidup aktif dan rendahnya kadar protein beta-amyloid di otak, yaitu salah satu tanda awal penyakit Alzheimer.
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Barcelona?eta Brain Research Center (BBRC), Spanyol. Mereka menganalisis data kesehatan dari 337 orang dewasa yang jadi bagian dari proyek studi jangka panjang bernama ALFA+. Pesertanya berada di usia 45 sampai 65 tahun saat mereka mulai bergabung.
Menurut Dr. Eider Arenaza-Urquijo, peneliti senior dalam studi ini, usia paruh baya adalah masa krusial di mana perubahan otak akibat Alzheimer mulai muncul diam-diam, bahkan dua dekade sebelum gejalanya kelihatan.
"Ini adalah jendela penting untuk pencegahan dini," jelasnya dalam wawancara dengan Medical News Today pada Minggu, (4/5).
"Apalagi, banyak faktor risiko Alzheimer yang sebenarnya bisa dimodifikasi justru mulai berpengaruh di usia ini," lanjutnya.
Para peserta penelitian diminta mencatat aktivitas fisik mereka di awal studi dan saat kunjungan lanjutan empat tahun kemudian. Mereka kemudian dibagi ke dalam lima kelompok berdasarkan seberapa konsisten mereka mengikuti rekomendasi olahraga dari WHO.
Hasilnya? Mereka yang meningkatkan aktivitas fisik hingga sesuai standar WHO punya kadar beta-amyloid yang lebih rendah di otaknya dibanding yang tetap mager atau malah makin jarang olahraga.
“Penumpukan beta-amyloid ini salah satu penyebab awal dari kerusakan otak akibat Alzheimer,” ungkap Dr. Eider seraya menambahkan, “Jadi saat kita melihat bahwa gaya hidup aktif berkaitan dengan lebih sedikit protein ini, itu artinya kita bisa punya peluang untuk memperlambat, bahkan mencegah, proses Alzheimer dimulai.”
Penelitian ini juga menemukan bahwa orang-orang yang rajin bergerak cenderung memiliki ketebalan kortikal otak yang lebih besar, terutama di area yang sering terdampak Alzheimer. Ketebalan kortikal ini penting, karena penyusutan bagian ini biasanya jadi tanda awal degenerasi otak.
Jadi kalau kamu merasa terlalu sibuk untuk olahraga, ingat deh, mager terus bisa bikin otak kamu makin "menyusut" secara harfiah!
Dr. Daniel H. Daneshvar dari Spaulding Rehabilitation di Massachusetts juga ikut mengomentari studi ini. Menurutnya, efek positif olahraga terhadap kesehatan otak itu nyata dan penting dimulai sejak usia pertengahan hidup.
Tapi tenang, Cantiks, kamu gak perlu langsung daftar maraton atau ikut bootcamp intens. Bisa jalan cepat, bersepeda, berenang, sampai latihan beban ringan, semua punya manfaat, apalagi kalau digabungkan.
“Olahraga terbaik adalah olahraga yang benar-benar kamu lakukan secara konsisten,” tegas Dr. Daneshvar.
“Yang penting kamu mulai bergerak lebih sering setiap minggu. Mulai dari aktivitas kecil yang kamu suka dan realistis untuk dilakukan,” tambahnya.
Mulai hidup aktif gak harus tunggu tua, apalagi nunggu sakit. Justru usia 40-an sampai 60-an adalah waktu paling strategis buat menjaga otak tetap sehat dan tajam di masa depan.
Jadi, yuk Cantiks, daripada rebahan terus habis pulang kerja, coba deh jalan sore keliling kompleks atau ikutan kelas dance bareng bestie. Selain bikin mood naik, kamu juga lagi investasi buat masa depan otakmu sendiri!
Stay aktif, stay smart, dan tetap kece, ya, Cantiks!