Health

Senin, 30 Jun 2025, 20:00 WIB

Testosteron Rendah pada Wanita Bisa Bikin Lesu? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu!

Testosteron Rendah pada Wanita Bisa Bikin Lesu? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu!

Doc: Shutterstock

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, kalau selama ini kamu kira hormon testosteron cuma penting buat cowok, saatnya pikir ulang.

Walaupun sering disebut sebagai male sex hormone, testosteron juga punya peran krusial di tubuh perempuan, lho! Mulai dari energi, gairah seksual, hingga kepadatan tulang, semuanya bisa kena dampak kalau kadar hormon ini drop.

Nah, kadar testosteron dalam tubuh perempuan memang secara alami lebih rendah dibanding laki-laki. Tapi jangan salah, Cantiks, kekurangan hormon ini juga bisa bikin banyak gejala nggak nyaman yang sering kita kira cuma efek stres atau kelelahan.

Penurunan kadar testosteron biasanya terjadi seiring bertambahnya usia, terutama menjelang atau saat memasuki masa menopause.

Produksi hormon dari ovarium (indung telur) dan kelenjar adrenal menurun secara alami. Obat-obatan yang sering dipakai untuk terapi menopause seperti estrogen oral, juga bisa ikut menurunkan kadar testosteron.

Selain faktor usia dan hormonal, kondisi medis seperti gangguan pada ovarium, masalah pada kelenjar adrenal, atau setelah operasi pengangkatan ovarium juga bisa bikin kadar testosteron menurun drastis.

Gejala yang Sering Diabaikan

Kadar testosteron rendah bisa muncul dengan gejala yang cukup vague, alias samar-samar, jadi sering banget disalahartikan. Beberapa yang paling umum antara lain:

  • Badan gampang lelah

  • Libido hilang entah ke mana

  • Susah tidur

  • Massa otot berkurang

  • Menstruasi jadi nggak teratur

  • Berat badan naik tanpa sebab jelas

  • Vagina terasa kering

  • Tulang terasa rapuh

  • Sampai kesulitan untuk hamil

Tapi... nggak semua perempuan dengan testosteron rendah mengalami gejala ini, jadi penting banget buat cek ke dokter kalau kamu merasa tubuh lagi nggak seimbang.

Sayangnya, sampai saat ini belum ada panduan resmi soal angka pasti yang dianggap “rendah” untuk kadar testosteron pada perempuan. Karena itu, dokter biasanya bakal melakukan pemeriksaan fisik dan tanya detail soal gejala sebelum akhirnya menyarankan tes darah.

FYI nih, Cantiks, kalau kamu belum menopause, tes darahnya harus dilakukan di waktu tertentu karena kadar testosteron kamu bisa naik turun tergantung siklus menstruasi.

Walau ada beberapa jenis terapi testosteron seperti suntikan atau pellet (implan), penggunaannya buat perempuan masih jadi perdebatan. FDA alias Badan POM-nya Amerika Serikat bahkan belum menyetujui banyak produk testosteron untuk perempuan karena minimnya riset jangka panjang.

Efek sampingnya pun nggak main-main: bisa muncul jerawat, rambut rontok, suara jadi berat, hingga klitoris membesar. Makanya, terapi ini cuma disarankan dalam kondisi tertentu, misalnya untuk perempuan menopause yang mengalami penurunan hasrat seksual parah dan terapi hormon biasa nggak membantu.

Alternatif yang Lebih Aman

Kalau kamu merasa gejala testosteron rendah mengganggu banget, tapi belum yakin mau coba terapi hormon, ada beberapa opsi lain yang bisa kamu jajal, Cantiks:

  • Sex therapy atau konseling hubungan

  • Kelola stres dengan lebih sehat (meditasi, olahraga ringan)

  • Tidur cukup

  • Makan dengan pola gizi seimbang

  • Konsumsi suplemen DHEA (tapi pastikan sesuai saran dokter)

DHEA sendiri adalah hormon steroid dari kelenjar adrenal yang bisa diubah tubuh jadi testosteron, tapi penggunaannya masih kontroversial karena efek jangka panjangnya belum jelas.

Yang jelas, Cantiks, jangan sembarangan minum suplemen atau terapi testosteron tanpa arahan dokter. Bukannya makin on fire, kamu malah bisa kena efek samping yang bikin tambah stres.

Kalau kamu merasa tubuh mulai nggak seimbang—baik itu mood swing, libido drop, atau gampang capek banget—jangan ragu buat cek ke dokter. Bisa jadi, hormon testosteron kamu lagi butuh perhatian lebih. 

Ingat, tubuh kamu punya bahasa sendiri. Dan hormon? Mereka bagian penting dari percakapan itu. Jadi jangan cuekin sinyalnya, ya, Cantiks!

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Nayla Shabrina
ARTIKEL TERKAIT