Health

Rabu, 18 Jun 2025, 18:15 WIB

4 Jenis Kanker yang Justru Bisa Menyebabkan Berat Badan Naik, Bukan Turun

4 Jenis Kanker yang Justru Bisa Menyebabkan Berat Badan Naik, Bukan Turun

Doc: Freepik

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Saat mendengar kata “kanker”, banyak dari kita langsung membayangkan tubuh yang makin kurus, lemas, dan kehilangan energi.

Tapi ternyata, nggak semua jenis kanker bikin berat badan turun, lho. Beberapa justru memicu kenaikan berat badan dan ini bukan mitos.

Perubahan berat badan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari perubahan hormon, retensi cairan (edema), metabolisme tubuh yang melambat, hingga efek samping dari pengobatan seperti kemoterapi dan terapi hormon.

Yuk, kenali jenis-jenis kanker yang bisa menyebabkan penambahan berat badan dan kenapa hal ini bisa terjadi. Mengetahui lebih dini bisa bantu Cantiks lebih peka terhadap sinyal tubuh sendiri.

1. Kanker Usus Besar: Perut Kembung dan Berat Badan Bertambah

Jenis kanker ini sering hadir diam-diam lewat gejala pencernaan seperti sembelit, perut kembung, dan kram yang terus-menerus.

Tapi tak banyak yang tahu bahwa kanker usus besar juga bisa bikin berat badan naik, terutama karena penumpukan cairan di area perut (ascites) yang bikin tubuh terasa bengkak dan berat.

Selain itu, pengobatan seperti kemoterapi dan steroid bisa mengubah metabolisme tubuh dan meningkatkan nafsu makan. Rasa lelah yang berkepanjangan juga bikin aktivitas fisik berkurang, ujung-ujungnya angka di timbangan bertambah.

2. Kanker Ovarium: Diam-Diam Timbul Lewat Berat Badan

Kanker ovarium sering kali tidak menunjukkan gejala jelas di awal, tapi satu tanda yang sering muncul adalah berat badan yang terus naik tanpa sebab jelas. Tumor di ovarium bisa menyebabkan perut tampak membesar dan terasa penuh.

Retensi cairan akibat pengobatan, metabolisme yang melambat, serta perubahan pola makan selama kemoterapi seperti ngidam makanan manis dan karbo ikut andil dalam kenaikan berat badan.

Belum lagi kelelahan yang membuat aktivitas fisik jadi minim.

3. Kanker Payudara: Efek Samping Pengobatan yang Bikin Berat Badan Bertambah

Banyak pasien kanker payudara mengalami kenaikan berat badan sebagai efek samping dari pengobatan, terutama kemoterapi yang melibatkan penggunaan steroid dan cairan infus.

Rasa mual akibat kemoterapi juga bisa mengubah kebiasaan makan, yang bikin pola makan jadi tak terkontrol.

Selain itu, beberapa terapi kanker payudara bisa memicu menopause dini, yang secara hormonal memengaruhi nafsu makan dan penyimpanan lemak tubuh.

4. Kanker Rahim: Kenaikan Berat Badan Sebagai Gejala dan Faktor Risiko

Kanker rahim, terutama kanker endometrium, punya hubungan erat dengan obesitas dan hormon estrogen. Lemak tubuh dapat memproduksi estrogen setelah menopause, yang bisa merangsang pertumbuhan sel-sel di lapisan rahim inilah yang meningkatkan risiko kanker.

Setelah diagnosis, berat badan sering terus naik akibat perubahan metabolisme, efek samping pengobatan, dan peradangan di dalam tubuh. Kondisi ini dapat memperburuk prognosis jika tidak dikelola dengan baik.

Penambahan berat badan memang bukan gejala utama kanker, tapi bisa menjadi sinyal awal yang patut diwaspadai, terutama jika terjadi tanpa perubahan pola makan atau aktivitas yang signifikan.

Jika Cantiks merasa tubuh berubah tanpa alasan yang jelas, misalnya berat badan naik, perut kembung terus menerus, atau merasa cepat lelah jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Ingat, deteksi dini adalah kunci utama untuk penanganan lebih cepat dan efektif.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Fitrya A Kusumah
ARTIKEL TERKAIT