Health

Jum'at, 23 Mei 2025, 18:48 WIB

Tren Diet Raw Vegan: Gaya Hidup Sehat Kekinian atau Tantangan Baru?

Tren Diet Raw Vegan: Gaya Hidup Sehat Kekinian atau Tantangan Baru?

Doc: Healthline

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, kamu mungkin pernah dengar soal diet raw vegan yang lagi naik daun di kalangan seleb dan influencer. Katanya sih, makan makanan mentah dan serba nabati bisa bikin tubuh lebih sehat, kulit lebih glowing, dan energi makin meledak-ledak. Tapi, benarkah semua itu semudah keliatannya?

Nah, biar kamu nggak cuma ikut-ikutan tren, yuk kita kupas tuntas soal raw veganism ini, dari manfaatnya yang menggoda sampai tantangan yang diam-diam mengintai.

Raw veganism adalah gaya makan yang cuma mengonsumsi makanan nabati mentah alias nggak dimasak. Sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian jadi menu utama, seperti dilansir dari News Medical. 

Alasan utama para raw vegan? Katanya, nutrisi dan enzim di makanan mentah lebih terjaga, jadi pencernaan makin lancar dan tubuh lebih bertenaga.

Gaya hidup ini juga dianggap lebih ramah lingkungan dan bebas dari rasa bersalah karena nggak melibatkan produk hewani. Cocok buat Cantiks yang peduli lingkungan dan hewan. Bahkan, beberapa studi menunjukkan diet berbasis tumbuhan bisa bantu menurunkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Sounds good, right?

Tapi Jangan Asal Ikut-ikutan, Cantiks…

Walau terdengar sempurna, raw veganism nggak seindah feed Instagram. Diet ini punya risiko kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B12, zat besi, kalsium, zinc, asam lemak omega-3, sampai protein berkualitas tinggi.

Vitamin B12, misalnya, cuma bisa didapat dari makanan hewani atau suplemen. Tanpa ini, kamu bisa ngalamin kerusakan saraf atau anemia. Zat besi dan kalsium dari tumbuhan juga susah diserap tubuh kalau nggak dipadukan dengan makanan yang tepat. Jadi, raw veganism tanpa pengetahuan bisa jadi bumerang buat kesehatanmu, Cantiks.

Raw vegan itu nggak cuma soal makanan, ini gaya hidup. Tapi masalahnya, nggak semua tempat makan nyediain menu raw vegan. Bayangin aja, kamu ke kondangan atau buka puasa bareng, terus nggak bisa makan apapun karena semua udah dimasak.

Belum lagi urusan dompet. Bahan makanan organik, kacang-kacangan impor, atau alat fermentasi dan dehydrator itu nggak murah. Kalau kamu tinggal di kota kecil atau daerah dengan akses terbatas, bisa makin ribet lagi.

Dan jangan lupakan waktu. Bikin makanan raw vegan seringkali butuh proses panjang kayak merendam, memfermentasi, sampai menjemur bahan makanan. Nggak semua orang punya waktu buat itu, apalagi yang kerja 9 to 5 atau kuliah sambil organisasi.

Tenang Cantiks, kamu tetap bisa ambil manfaat dari raw veganisme tanpa harus all out. Sekarang banyak yang pilih gaya “raw-till-4”, artinya makan makanan mentah sampai jam 4 sore, lalu makan makanan matang di malam hari. Lebih fleksibel, tapi tetap sehat.

Kamu juga bisa mulai dengan menambah porsi sayur dan buah mentah dalam menu harianmu. Smoothie pagi, salad siang, atau cemilan buah bisa jadi awal yang oke banget tanpa harus kehilangan momen makan bareng teman atau keluarga.

So, Raw Vegan, yay or nay? Jawabannya tergantung kamu, Cantiks.

Nggak ada pola makan yang cocok buat semua orang. Sesuaikan dengan gaya hidup, kebutuhan nutrisi, dan kenyamanan sosial kamu. Mau jadi raw vegan, fleksitarian, atau sekadar makan lebih banyak makanan segar, semua sah-sah aja, asal kamu tahu alasannya dan tetap sehat.

Yang penting, jangan lupa: cantik itu bukan cuma soal tubuh langsing atau kulit glowing. Tapi juga soal sayang sama diri sendiri, termasuk dari apa yang kamu makan setiap hari.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Nayla Shabrina
ARTIKEL TERKAIT