Parenting
9 Teknik ini Rutin Dilakukan Orang Tua Jepang, Ilmu Parenting yang Menonjolkan Kedisiplinan dan Kemandirian Pada Anak
JAKARTA, KUCANTIK.COM – Pola asuh orang Jepang, yang sering digambarkan sebagai pola asuh otoriter dan menekankan kolektivisme, memiliki beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan. Pola asuh ini berfokus pada pengajaran anak-anak untuk mengatur diri sendiri, menghormati otoritas, dan memprioritaskan kebutuhan masyarakat di atas keinginan individu. Meskipun ketat, pola asuh ini juga menumbuhkan rasa keterikatan keluarga yang kuat dan memberikan pengasuhan yang penuh kasih sayang, terutama di tahun-tahun awal.
1. Mengajarkan Anak Kebiasaan Meneliti dan Rasa Ingin Tahu
Ketika dihadapkan dengan pertanyaan dari anak yang penasaran, orang tua Jepang tidak langsung memberikan jawaban. Sebaliknya, mereka mengajukan pertanyaan terbalik untuk membantu anak menemukan jawabannya sendiri secara bertahap.
2. Menghindari Terbentuknya Kebiasaan Buruk pada Anak
Dalam pendekatan mereka terhadap pola asuh, orang tua Jepang tidak pernah berkompromi atau membiarkan terbentuknya kebiasaan buruk pada anak-anak. Sejak kesalahan pertama yang dilakukan anak, orang tua Jepang segera berusaha memperbaikinya dengan menganalisis benar dan salahnya tindakan anak dan menasihati anak agar tidak mengulangi kesalahannya lagi.
3. Mengajarkan Kemandirian pada Anak
Anak-anak Jepang dikenal memiliki tingkat kemandirian yang tinggi berkat bimbingan teladan dari orang tua mereka. Mereka tidak pernah memaksakan apa yang harus dilakukan atau dipelajari oleh anak-anak mereka. Sebaliknya, mereka membiarkan anak-anak memutuskan segala hal yang berkaitan dengan diri mereka sendiri, seperti apa yang akan dikenakan, apa yang akan dimakan, dan ke mana akan pergi.
4. Mengajarkan anak tata krama saat makan
Bagi orang tua Jepang, setiap waktu makan anak merupakan lingkungan yang menentukan apakah anak dididik dengan disiplin dan sopan santun atau tidak. Berbeda dengan orang tua Indonesia yang sering menggendong dan membujuk anak untuk makan, orang tua Jepang biasanya beranggapan bahwa makan harus dilakukan di kursi makan dan tidak perlu memaksa anak untuk makan atau khawatir akan rasa lapar.
5. Mengajarkan anak menulis sejak dini
Menurut sumber penelitian Jepang, mengajarkan anak untuk menulis sejak dini dapat mengubah fungsi dan struktur otak ke arah yang positif. Ketika anak kecil belajar menulis, mereka akan memiliki lebih banyak kondisi untuk mempelajari berbagai isu di sekitarnya, membuat mereka ingin tahu dan bersemangat untuk mengeksplorasi.
6. Selalu katakan kebenaran kepada anak Anda
"Anak-anak selalu belajar segalanya dari orang tuanya. Jadi, saat kamu berbohong kepada anak, anak itu akan berbohong juga kepada kamu." Itulah kepercayaan orang tua Jepang dalam mendidik anak-anak mereka, dan itu benar adanya.
7. Mendorong Aktivitas Fisik pada Anak
Selain pembelajaran akademis, orang tua Jepang juga memprioritaskan aktivitas fisik dan kebugaran bagi anak-anak mereka. Mereka sering mendorong anak-anak untuk berjalan kaki setiap hari dan melakukan olahraga ringan di pagi hari. Mereka menyelenggarakan kegiatan luar ruangan dan mempromosikan gaya hidup aktif bagi anak-anak mereka.
8. Menekankan Kreativitas Anak
Dalam pola asuh orang Jepang, tanpa memandang usia, orang tua tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk mengikuti aturan yang dipaksakan secara membabi buta. Budaya Jepang sangat menghargai kreativitas anak-anak.
9. Jangan Pernah Berkompromi dengan Anak Anda
Banyak orang tua, karena ingin segera menyelesaikan masalah, menuruti permintaan dan tuntutan anak-anaknya agar mereka segera patuh. Hal ini hanya akan memperburuk keadaan. Selain itu, anak-anak mungkin menganggap ini sebagai taktik yang bisa digunakan setiap kali mereka tidak mau mendengarkan orang tua mereka.
Dari hal-hal yang tampaknya sepele seperti ini, orang tua Jepang telah membantu anak-anak mengembangkan tingkat ketegasan dan kemandirian yang sangat tinggi sejak usia sangat muda.