Lifestyle

Sabtu, 03 Mei 2025, 14:40 WIB

7 Cara Elegan Hadapi Orang yang Sering Nyakitin Kamu, Biar Nggak Jadi Korban Terus-Terusan!

R
7 Cara Elegan Hadapi Orang yang Sering Nyakitin Kamu, Biar Nggak Jadi Korban Terus-Terusan!

Doc: Pexels

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Hai Cantiks, pernah nggak sih kamu ngerasa paling luka justru dari orang yang paling dekat sama kamu? Yang kamu percaya, yang kamu pikir akan selalu jaga kamu, eh malah dia yang bikin hati kamu hancur berkeping-keping. Bukan karena kamu lemah, tapi karena kamu terlalu sayang dan berharap. Tapi tenang, kamu nggak sendirian kok. Di dunia ini banyak Cantiks yang juga ngalamin hal serupa. Tapi, sekarang saatnya kamu belajar buat berdiri dan pasang batas. Nggak perlu jadi jahat, cukup bijak dan tahu cara yang tepat.

1. Berani Pasang Batas, Biar Nggak Diinjek-Injek

Batas itu penting banget, Cantiks. Bukan buat jadi tembok pemisah, tapi buat lindungin dirimu. Kadang kita terlalu kasih ruang ke orang, sampai mereka lupa kalau sikap mereka udah bikin kita sakit. Mulai sekarang, berani bilang, "Aku nggak nyaman kalau kamu ngomong gitu." Tegas tapi tetap kalem.

Dan ingat, batasan itu bukan cuma ucapan. Harus dijaga juga konsistensinya. Jangan luluh cuma karena kasihan atau takut kehilangan. Karena kalau kamu aja nggak jaga dirimu, siapa lagi?

2. Ngomong Baik-Baik, Tapi Tetap Tegas

Kalau kamu kesel, jangan langsung meledak. Tapi juga jangan dipendem terus. Ada cara yang lebih dewasa dan kuat: ngomong dengan tenang. Pilih waktu yang tepat, tunggu sampai emosi reda, lalu ungkapin perasaanmu tanpa menyalahkan dia.

Fokus ke apa yang kamu rasain, bukan langsung ngejudge dia. Contohnya, "Aku ngerasa sedih pas kamu ngomong kayak gitu." Dengan cara ini, kamu tetap menunjukkan bahwa kamu kuat dan nggak gampang diacak-acak.

3. Jangan Biarkan Luka Menjadi Identitas Kamu

Disakitin orang itu menyakitkan, apalagi kalau yang nyakitin orang dekat kayak keluarga, sahabat, atau pasangan. Tapi jangan sampai kamu jadi terjebak sama peran korban.

Ganti mindset-nya. Bukan lagi, "Aku selalu disakiti," tapi jadi, "Aku lagi belajar jaga diri." Kamu jauh lebih berharga daripada sekadar jadi tempat pembuangan emosi orang lain. Kamu layak buat bahagia.

4. Bedakan Niat dan Dampaknya

Kadang orang nyakitin kamu bukan karena niat jahat, tapi karena nggak sadar. Tapi efeknya tetap ada kan? Jadi, kamu tetap berhak marah atau kecewa, meskipun dia bilang cuma bercanda.

Kalimat kayak "Kamu baper banget sih" itu bahaya, Cantiks. Itu cara halus buat nyuekin perasaan kamu. Kamu punya hak buat merasa, dan itu valid banget. Jangan biarkan orang lain mendikte apakah kamu boleh sakit hati atau nggak.

5. Nggak Semua Orang Pantas Dikasih Kesempatan Kedua

Maafin orang itu baik. Tapi ngasih kesempatan buat nyakitin kamu lagi? Big no! Kalau dia udah tahu kamu tersakiti dan tetap ngelakuin hal yang sama, buat apa dipertahankan?

Kadang, berhenti berharap itu lebih sehat daripada terus-terusan berharap dia berubah. Kamu nggak jahat, kamu cuma sayang sama diri kamu sendiri. Itu bentuk cinta yang paling penting.

6. Bangun Diri Sendiri Dulu Sebelum Beresin Hubungan

Sebelum sibuk memperbaiki hubungan yang rusak, coba lihat dulu ke dalam dirimu. Udah kuat belum? Udah bahagia belum? Kadang, kita terlalu fokus ke orang lain sampai lupa ngerawat diri sendiri.

Mulai dari hal kecil aja dulu. Tulis jurnal, olahraga ringan, ketemu temen baru, atau belajar skill baru. Kuatkan dirimu dulu, biar kalau pun nanti harus hadapi konflik, kamu udah siap secara mental dan emosional.

7. Kalau Udah Nggak Kuat, Pergi Aja Nggak Salah Kok

Ada momen di mana kamu nggak perlu banyak penjelasan. Cukup mundur. Kalau semua usaha kamu udah mentok dan luka nggak sembuh-sembuh, itu artinya kamu harus pamit. Bukan karena kamu kalah, tapi karena kamu milih waras.

Nggak usah takut dianggap lemah. Justru, berani pergi dari hubungan toksik itu bentuk kekuatan paling nyata. Kamu layak dapat cinta yang nggak nyakitin.

Cantiks, kamu bukan tempat sampah emosi orang lain. Kamu punya hak buat bahagia, dicintai, dan dihargai. Mulai sekarang, lindungi dirimu. Bukan dengan keras kepala, tapi dengan ketegasan dan cinta pada diri sendiri.

Kalau kamu ngerasa artikel ini relate banget sama hidupmu, jangan ragu buat share ke temen-temenmu yang juga butuh dikuatin. Karena kita semua pantas buat hidup damai, bebas dari luka yang nggak perlu.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Reza Aditya
ARTIKEL TERKAIT