Parenting

Jum'at, 09 Mei 2025, 14:35 WIB

5 Tipe Parenting Kekinian dan Dampaknya pada Anak: Mengenal Pengasuhan Masa Kini, Mana yang Kamu Banget Cantiks?

5 Tipe Parenting Kekinian dan Dampaknya pada Anak: Mengenal Pengasuhan Masa Kini, Mana yang Kamu Banget Cantiks?

Doc: Instagram @nikitawillyofficial94

JAKARTA, KUCANTIK.COM – Pola asuh sangat bervariasi di antara keluarga, dengan latar belakang budaya yang memiliki peran penting dalam membentuk dinamika keluarga dan praktik pengasuhan anak. Apalagi setiap orang tua memiliki pendekatan unik dalam berinteraksi dan membimbing anak-anaknya, dengan demikian pola asuh sangat berpengaruh membentuk moral, prinsip, dan perilaku anak.

Dalam era digital dan globalisasi yang terus berkembang, gaya pengasuhan atau parenting juga mengalami transformasi signifikan. Orang tua masa kini sepertinya tak cuma mengandalkan pendekatan tradisional, melainkan juga mengadopsi berbagai tipe parenting kekinian yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, budaya, dan kebutuhan anak.

Berikut ini adalah beberapa tipe parenting kekinian, beserta dampaknya terhadap perkembangan anak dan hubungan keluarga.

1. Parenting Digital / Tech-Savvy Parenting

Orang tua yang memahami dan mengintegrasikan teknologi dalam pengasuhan sehari-hari. Mereka menggunakan perangkat digital untuk mengedukasi, mengawasi, dan berkomunikasi dengan anak.

Dampak Positif:

- Membantu anak belajar lebih cepat melalui berbagai aplikasi edukatif. 

- Memudahkan komunikasi dan pengawasan aktivitas anak secara real-time. 

- Meningkatkan kemampuan digital anak sejak dini.

Dampak Negatif:

- Risiko kecanduan gadget dan kurangnya interaksi sosial langsung. 

- Paparan terhadap konten tidak pantas jika pengawasan tidak maksimal. 

- Ketergantungan pada teknologi dalam setiap aspek kehidupan.

2. Parenting Empati dan Mindful Parenting

Pendekatan yang menekankan pentingnya memahami perasaan anak dan menjadi orang tua yang hadir secara emosional.

Dampak Positif:

- Membentuk anak yang lebih percaya diri dan mampu mengelola emosi. 

- Membangun hubungan yang lebih hangat dan terbuka antara orang tua dan anak. 

- Mengajarkan anak nilai empati dan pengendalian diri.

Dampak Negatif:

- Jika tidak diimbangi dengan disiplin, bisa membuat anak kurang memahami batasan. 

- Membutuhkan kesabaran dan konsistensi dari orang tua yang tidak selalu mudah dilakukan.

3. Parenting Otentik dan Anti-Perfeksionisme

Mengutamakan keaslian dan menerima kekurangan anak tanpa tekanan untuk selalu sempurna.

Dampak Positif:

- Mengurangi stres dan tekanan berlebihan pada anak. 

- Menumbuhkan rasa percaya diri dan kreativitas anak. 

- Mengajarkan pentingnya menerima diri sendiri dan orang lain.

Dampak Negatif:

- Jika terlalu longgar, mungkin anak tidak belajar disiplin. 

- Perlu keseimbangan agar anak tetap memiliki tanggung jawab.

4. Parenting Fleksibel dan Adaptif

Orang tua yang terbuka terhadap berbagai pendekatan pengasuhan sesuai kebutuhan dan situasi anak.

Dampak Positif:

- Membantu anak mengembangkan kemampuan beradaptasi dan kreativitas. 

- Lebih mudah menangani tantangan dan perubahan dalam kehidupan anak.

Dampak Negatif:

- Risiko kurangnya konsistensi yang dapat membingungkan anak. 

- Membutuhkan kemampuan pengelolaan yang baik dari orang tua.

5. Parenting Berbasis Keterlibatan Aktif dan Kolaboratif

Mengutamakan partisipasi aktif orang tua dalam kegiatan belajar dan bermain anak.

Dampak Positif:

- Membantu anak merasa dihargai dan didukung. 

- Meningkatkan bonding dan komunikasi keluarga.

Dampak Negatif:

- Bisa menyebabkan ketergantungan jika tidak diberi ruang mandiri. 

- Membutuhkan waktu dan energi lebih dari orang tua.

Meskipun memiliki banyak manfaat, penting bagi orang tua untuk menyeimbangkan pendekatan ini dengan nilai-nilai dasar seperti disiplin, kasih sayang, dan pengawasan yang sehat. Dampak positif dari parenting kekinian dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, empati, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Sebaliknya, dampak negatifnya perlu diwaspadai agar pengasuhan tetap efektif dan mendukung perkembangan optimal anak.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Nuraini Andriani
ARTIKEL TERKAIT