Parenting

Kamis, 01 Mei 2025, 19:35 WIB

Nikita Willy Bongkar Cara Jitu Sembuhkan Anak dari Trauma Makan, Auto Lahap Lagi!

R
Nikita Willy Bongkar Cara Jitu Sembuhkan Anak dari Trauma Makan, Auto Lahap Lagi!

Doc: IG/@nikitawillyofficial94

Gak semua orang tua siap ketika tiba-tiba anaknya ogah makan. Nangis tiap kali duduk di kursi makan, kabur dari meja makan, atau bahkan sampai trauma gara-gara pengalaman makan yang 'kurang pas'. Hal ini juga sempat dialami oleh artis Nikita Willy terhadap putra pertamanya, Isa. Si kecil ternyata mengalami trauma makan gara-gara terlalu banyak distraksi dan cara makan yang nggak konsisten selama liburan.

Menariknya, alih-alih panik atau memaksa anak makan, Nikita justru menerapkan strategi yang cukup unik dan terbukti ampuh bikin anaknya balik semangat makan. Buat kamu yang lagi struggle soal anak susah makan, tips dari Nikita ini bisa jadi penyelamat!

Isi Artikel:

Nikita Willy membagikan pengalaman tentang bagaimana ia menghadapi momen saat sang anak mengalami trauma makan usai pulang dari perjalanan panjang bareng kakek dan neneknya ke Jepang. Isa, anak pertamanya, ternyata sempat terbiasa makan sambil diberi camilan terus-menerus, dihibur lagu, bahkan dipuji tiap kali berhasil makan.

Setelah kembali ke rumah, kebiasaan itu malah bikin Isa gak mau duduk di high chair. Begitu diajak makan secara "normal", Isa langsung nangis. “Akhirnya anak saya jadi trauma, saya tahu karena setiap diduduki di high chair, dia menangis, dia benci makan,” ungkap Nikita, dilansir dari ANTARA.

Untuk mengatasinya, Nikita menerapkan "reset week". Dalam seminggu itu, ia benar-benar melakukan pendekatan ulang soal makanan ke anaknya. Tanpa paksaan, tanpa omelan. Dia hanya menyiapkan makanan dan menunggu anaknya makan dengan kesadarannya sendiri.

“Aku berdiri di sampingnya aja, nggak nyuruh makan, nggak komentar. Aku percaya dia bakal makan saat merasa lapar,” jelas Nikita. Hasilnya? Isa kembali makan dengan lahap dan nggak trauma lagi.

Menurut Ketua UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, dr. Titis Prawitasari, hal seperti ini memang sering terjadi. Salah satu penyebab anak trauma makan adalah adanya distraksi dari orang di sekitarnya seperti kakek-nenek yang terlalu banyak intervensi saat makan.

“Seringkali anak duduk di high chair, kita (orang tua) berkeliling, makanya anak tidak ada contoh. Jadi bukan hanya gadget, tapi orang di sekelilingnya bisa mendistraksi,” ujar Titis.

Belum lagi suara-suara luar seperti klakson, pedagang lewat, dan lain sebagainya yang juga bisa bikin fokus anak buyar saat makan.

Titis menyarankan, waktu makan anak sebaiknya jangan terlalu lama, cukup 20–30 menit saja. Kalau sudah kenyang, ya sudah. Kasih lagi nanti saat lapar. Yang penting konsisten dan jangan sampai anak terbiasa makan sambil disuapi pakai lagu atau gadget.

Nikita Willy sukses bantu anaknya lepas dari trauma makan bukan dengan paksaan, tapi lewat pendekatan lembut dan konsisten. Kuncinya? Sabar, biarkan anak mengenali rasa laparnya sendiri, dan jangan terlalu banyak distraksi saat makan.

Tips ini cocok banget buat orang tua muda yang sedang bingung karena anaknya GTM (Gerakan Tutup Mulut). Yuk, mulai terapkan metode sederhana ini di rumah!

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Reza Aditya
ARTIKEL TERKAIT