Lifestyle

Jum'at, 11 Jul 2025, 16:30 WIB

Jet Lag Ganggu Liburan? Ini Fakta dan Tips Mengatasinya Menurut Ahli

Jet Lag Ganggu Liburan? Ini Fakta dan Tips Mengatasinya Menurut Ahli

Doc: Freepik

JAKARTA.KUCANTIK.COM - Jet lag menjadi salah satu tantangan utama yang sering dihadapi pelancong saat melakukan perjalanan jarak jauh melintasi zona waktu.

Tak hanya mengganggu pola tidur, jet lag juga dapat merusak rencana liburan yang telah disusun rapi.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Well Pharmacy Online Doctor di Inggris, sebanyak 86 persen responden mengaku mengalami dampak jet lag saat bepergian ke zona waktu berbeda.

Yang lebih mengkhawatirkan, hampir satu dari sepuluh responden mengalami gejala jet lag berat hingga tidak bisa tidur selama tiga hari atau lebih saat berada di lokasi tujuan.

Survei tersebut juga mengungkap bahwa perempuan cenderung mengalami jet lag lebih parah dibandingkan pria.

Pakar tidur asal Inggris, Dave Gibson, menyatakan bahwa perjalanan antar zona waktu mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu jam biologis internal yang mengatur siklus tidur, hormon, hingga metabolisme.

“Masalah utamanya adalah jam tubuh Anda tetap disetel ke zona waktu asal, terutama saat Anda melintasi beberapa zona waktu sekaligus. Hal ini membuat proses adaptasi menjadi lebih sulit. Selain itu, perubahan tekanan kabin juga bisa menyebabkan dehidrasi dan ketidaknyamanan yang berdampak pada tingkat energi,” ujar Dave, dikutip dari Daily Mail.

Tips Efektif Atasi Jet Lag

Guna mengurangi dampak jet lag, Dave Gibson menyarankan untuk menggunakan masker mata dan penyumbat telinga guna meminimalkan gangguan cahaya dan suara selama perjalanan.

Ia menambahkan, alat-alat tersebut sebaiknya tetap digunakan hingga tiba di hotel demi menjaga kualitas tidur malam pertama.

Sementara itu, mantan pramugari British Airways, Saskia Sekhri, berbagi pengalamannya selama bertahun-tahun menghadapi jet lag. Salah satu kiat utamanya adalah tetap terjaga hingga malam hari di zona waktu tujuan.

“Tetap terjaga hingga waktu tidur setempat setelah mendarat adalah cara yang baik untuk mengatasi jet lag karena membantu Anda menyesuaikan diri dengan kondisi setempat,” ujar Saskia.

Ia juga menyarankan untuk tetap terpapar cahaya alami dan menjaga hidrasi selama penerbangan.

“Cahaya alami sangat penting untuk menyinkronkan ulang ritme sirkadian tubuh,” jelasnya.

Selain itu, ia membagikan tips unik yang jarang terdengar, yakni meninggikan kaki saat duduk untuk membantu sirkulasi darah dan sistem limfatik, serta mandi air dingin setelah mendarat guna menyegarkan tubuh.

Saskia juga menyarankan minum teh dandelion untuk mengatasi pembengkakan akibat tekanan kabin.

Baik Dave maupun Saskia sepakat, jika memungkinkan, sebaiknya hindari konsumsi obat tidur atau melatonin dalam mengatur jam tidur secara paksa.

Dave merekomendasikan alternatif herbal, seperti aromaterapi lavender.

“Lavender tidak hanya menenangkan dan membantu tidur, tapi juga membantu mengatasi 'efek malam pertama' dimana kondisi alami ketika sulit tidur di tempat baru. Aroma yang familiar bisa membuat tubuh lebih rileks,” ujarnya.

Makanan Juga Berpengaruh

Tak hanya cahaya dan tidur, apa yang dikonsumsi selama penerbangan juga memengaruhi tingkat keparahan jet lag.

Saskia menyarankan untuk menghindari makanan asin, pedas, dan berbumbu tajam seperti bawang putih. Sebagai gantinya, pilih makanan ringan seperti buah-buahan, sayur, atau camilan berprotein.

Sementara Dave Gibson menambahkan, konsumsi probiotik seperti yogurt alami, kombucha, atau kimchi juga bermanfaat.

“Mengonsumsi makanan probiotik atau suplemen dapat membantu menyeimbangkan kembali bakteri usus, dan ini berperan besar dalam mengurangi efek jet lag pada sistem pencernaan,” paparnya.

Jet lag adalah efek samping wajar dari perjalanan lintas zona waktu, namun bukan berarti tak bisa diatasi.

Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, menjaga pola makan dan tidur, serta menggunakan pendekatan alami dapat membantu tubuh beradaptasi lebih cepat.

Dengan persiapan dan strategi yang tepat, jet lag tak lagi menjadi penghalang untuk menikmati liburan secara maksimal.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Terkait
TERUPDATE