Entertainment
Klarifikasi Jojo Siwa Tanggalkan Label Lesbian, Akui Merasa Terjebak
JAKARTA, KUCANTIK.COM - JoJo Siwa, entertainer multitalenta yang dikenal lewat Dance Moms dan karier pop-nya yang penuh warna, kini menunjukkan sisi lain dirinya yang lebih emosional, reflektif, dan berani jujur soal identitas seksual.
Dalam wawancara terbarunya, Siwa mengungkap bagaimana tekanan sosial dan ekspektasi komunitas memengaruhi cara ia mendefinisikan dirinya.
“Aku pertama kali coming out waktu umur 17 tahun dan bilang, ‘Aku panseksual, karena aku nggak peduli soal gender pasangan,’” ungkapnya.
Namun, seiring waktu, ia merasa terjebak dalam label yang terlalu sempit.
“Aku pikir aku bilang begitu karena tekanan,” tambahnya.
Tekanan itu, jelas JoJo, datang dari orang-orang terdekat, hubungan asmara masa lalu, hingga komunitas LGBTQ+ sendiri. Ia menyebutkan bahwa ketika seseorang mengidentifikasi diri dengan satu label, seringkali ekspektasi akan "konsistensi" justru mengekang.
Tulisan menarik:
"Padahal, seksualitas itu fluid, berubah, dan itu sangat manusiawi."
JoJo Siwa secara terbuka menyatakan dirinya bagian dari komunitas LGBTQ+ pada 2021, sebuah momen yang dipuji karena keberaniannya sebagai figur publik muda.
Namun, dalam prosesnya, ia terus belajar dan berkembang. Di acara Celebrity Big Brother UK awal tahun ini, ia mengungkapkan bahwa dirinya kini lebih nyaman dengan identitas queer, istilah yang lebih fleksibel dan tidak mengikat.
“Aku merasa sangat queer. Aku pikir selama ini aku lesbian, tapi ternyata aku bukan. Aku queer. Dan menurutku, itu keren banget,” ujarnya dengan bangga kepada kontestan RuPaul's Drag Race UK, Danny Beard.
Yang juga menarik perhatian publik adalah kehidupan cintanya yang kembali berubah arah. Setelah beberapa kali menjalin hubungan dengan wanita, JoJo kini dikonfirmasi tengah berkencan dengan Chris Hughes dari Love Island UK, yang dikenalnya selama syuting Celebrity Big Brother UK.
Hubungan ini diyakini menjadi alasan kandasnya kisah cinta JoJo dengan Kath Ebbs, mantan kekasihnya yang mengidentifikasi sebagai non-biner.
Dengan lebih dari 11 juta pengikut di TikTok dan puluhan juta penonton YouTube, JoJo kini tak hanya menjadi ikon generasi muda, tapi juga suara penting dalam diskusi seputar identitas, kebebasan berekspresi, dan fluiditas seksual.