Fashion

Sabtu, 21 Jun 2025, 14:36 WIB

Bye Fast Fashion? Prancis Resmi Perang Lawan Brand Kayak SHEIN dan Temu

Bye Fast Fashion? Prancis Resmi Perang Lawan Brand Kayak SHEIN dan Temu

Doc: ESG News

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, dunia fashion lagi-lagi diguncang kabar panas dari Eropa! Kali ini, Prancis bikin gebrakan besar demi menyelamatkan Bumi dari tumpukan baju fast fashion yang makin hari makin nggak terkendali.

Dengan dukungan nyaris full team dari anggota senat (337 setuju vs 1 menolak), Prancis resmi mengesahkan RUU yang bakal membatasi gerak brand ultra-fast fashion seperti SHEIN dan Temu.

Gimana nggak heboh, isi aturan ini bukan cuma soal pajak tambahan, tapi juga larangan iklan dan wajib transparansi lingkungan yang bikin industri fashion harus putar otak!

Mulai 2025, setiap produk ultra-fast fashion yang dijual di Prancis bakal kena eco-tax alias pajak lingkungan sebesar €5 (sekitar Rp87 ribu), dan bakal naik jadi €10 pada 2030. Pajak ini nggak bisa lebih dari 50% harga produk, tapi duitnya bakal dialokasikan untuk mendukung fashion berkelanjutan.

Kalau brand nekat jual produk yang nggak ramah lingkungan? Siap-siap kena denda minimal €10 per item, bahkan bisa sampai separuh harga sebelum pajak. Ugh, goodbye baju murah-murah tapi nyampah~

Yang bikin gen Z fashionistas makin shock, semua bentuk iklan dan promosi dari ultra-fast fashion langsung di-ban! Mulai dari billboard sampai endorsement influencer di TikTok dan Instagram, semuanya dilarang keras. Jadi, siap-siap nggak lagi lihat haul SHEIN selusin baju cuma Rp1 juta di FYP ya, Cantiks.

"Aturan ini ditujukan untuk brand yang cuek soal dampak lingkungan dan sosial, tapi nggak bikin brand Eropa kena getahnya," kata Jean-François Longeot, Ketua Komite Pembangunan Berkelanjutan di Senat Prancis. Hmm... agak double standard ya?

Mulai sekarang, setiap produk fashion wajib dilengkapi info soal emisi karbon, penggunaan sumber daya, hingga potensi daur ulangnya. Akan ada sistem eco-score buat menilai seberapa ramah lingkungan produk tersebut. Brand yang green vibes-nya tinggi malah bisa dapat pengurangan pajak. Yes please!

Tapi bukan Prancis namanya kalau tanpa drama. Brand Eropa kayak Zara, H&M, dan Kiabi ternyata bebas dari larangan iklan dan pajak tinggi, walau tetap wajib transparan soal lingkungan. Banyak aktivis bilang ini bentuk proteksionisme ekonomi, bukan semangat penyelamatan bumi. 

Langkah berani ini muncul di tengah banyaknya brand fashion Prancis yang kolaps karena nggak kuat saing harga dengan produk murah dari luar negeri. Bahkan brand lokal kayak Jennyfer dan NafNaf udah masuk daftar receivership.

Meski begitu, brand kayak SHEIN tetep ngotot bilang mereka bukan fast fashion, malah mengklaim model bisnis mereka lebih sustainable. Tapi, faktanya? Prancis buang 35 potong pakaian setiap detik. Ouch.

Kalau aturan ini jalan terus dan didukung Uni Eropa, dunia fashion bisa berubah total. Nggak ada lagi budaya impulse buying baju cuma buat konten. Sebaliknya, kita semua bakal dipaksa jadi lebih sadar: baju bagus itu bukan cuma soal tren, tapi juga tanggung jawab ke bumi.

So, are you ready for the slow fashion revolution, Cantiks?

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Nayla Shabrina
ARTIKEL TERKAIT