Health
Terlalu Lama Tidur Bisa Bikin Otak Lemot, Apalagi Kalau Kamu Lagi Depresi!
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, kalau kamu selama ini mikir tidur lama itu selalu bagus buat tubuh, saatnya kamu waspada.
Sebuah studi terbaru dari UT Health San Antonio justru menunjukkan fakta mengejutkan, tidur lebih dari 9 jam semalam bisa bikin performa otakmu menurun, apalagi kalau kamu sedang mengalami depresi. Wah, kok bisa?
Studi ini melibatkan 1.853 orang dewasa sehat yang tidak mengalami demensia atau stroke, dalam kelompok penelitian Framingham Heart Study di Massachusetts. Mereka yang tidur terlalu lama ternyata punya nilai tes kognitif, termasuk daya ingat, kemampuan spasial, sampai cara otak mengatur keputusan, yang lebih buruk dibanding mereka yang tidur dalam durasi ideal 7–8 jam.
“Orang-orang yang tidur terlalu lama juga cenderung mengalami gejala depresi,” kata Vanessa Young, peneliti utama studi ini dari Glenn Biggs Institute for Alzheimer’s and Neurodegenerative Diseases, dikutip dari Science Daily, Rabu, (14/5).
Menurutnya, tidur bisa jadi faktor risiko yang bisa diubah untuk mencegah penurunan fungsi kognitif, terutama pada mereka yang mengalami depresi.
Nggak cuma Vanessa, Profesor Sudha Seshadri, direktur Biggs Institute, juga memperkuat temuan ini. Katanya, efek buruk dari tidur terlalu lama justru paling terasa di kelompok orang yang sedang depresi, baik yang sedang menggunakan obat antidepresan maupun tidak.
Studi ini juga mengingatkan kita bahwa tidur bukan cuma aktivitas rebahan manja, tapi proses penting buat kesehatan otak jangka panjang. Gangguan tidur terbukti berkaitan dengan peningkatan risiko Alzheimer dan gangguan daya pikir lainnya. Organisasi Global Council on Brain Health bahkan menyarankan tidur 7–8 jam per malam sebagai durasi optimal demi menjaga performa otak tetap on point.
Tapi Cantiks, jangan juga berpikir "ah berarti mending tidur dikit aja dong." Nope! Tidur kurang juga berdampak buruk. Intinya, tidur itu harus cukup, bukan berlebihan. Tidur berlebihan bisa bikin kamu lelah secara mental, lebih sulit fokus, bahkan memperburuk gejala depresi.
Peneliti juga membagi peserta ke dalam empat kategori berdasarkan kondisi mental dan penggunaan antidepresan, dan hasilnya tetap konsisten: efek negatif tidur terlalu lama paling tinggi pada kelompok yang punya gejala depresi, baik mereka yang mengonsumsi obat maupun tidak.
Jadi, kalau kamu merasa akhir-akhir ini gampang lupa, susah fokus, atau sering merasa lelah walau tidur lama, coba evaluasi lagi ya durasi tidurmu. Bisa jadi, tubuhmu butuh tidur berkualitas, bukan sekadar waktu tidur panjang.
Buat kamu yang lagi struggling dengan gejala depresi dan gangguan tidur, jangan ragu cari bantuan profesional. Karena tidur dan kesehatan mental itu saling terhubung erat, dan kamu berhak punya hidup yang lebih sehat, bahagia, dan tentunya tetap kece, Cantiks