News
Mulai 1 Agustus 2025, Trump Patok Tarif Tembaga 50 Persen
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengumumkan tarif baru untuk tembaga sebesar 50 persen, mulai berlaku 1 Agustus 2025. Penetapan tarif yang diumumkan, Rabu (9/7) tersebut,merupakan upaya mempromosikan pembangunan dalam negeri dari industri yang penting bagi pertahanan, elektronik, dan otomotif.
Kebijakan ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian tarif sektoral yang diberlakukan Trump pada industri seperti baja dan aluminium yang menurut para ekonom akan menaikkan biaya bagi konsumen Amerika.
Pada Selasa (8/7), Trump memberi isyarat bahwa ia akan mengenakan tarif baru pada tembaga, yang menyebabkan harga tembaga berjangka Comex AS mencapai rekor tertinggi.
Gedung Putih memerintahkan penyelidikan Bagian 232 terhadap impor tembaga pada bulan Februari, menggunakan undang-undang yang memberi presiden wewenang untuk mengenakan tarif yang lebih tinggi berdasarkan alasan keamanan nasional.
Trump mengatakan bahwa ia menerima penilaian keamanan nasional yang "kuat" yang menyimpulkan tarif diperlukan untuk melindungi produksi AS atas komoditas yang penting di berbagai industri.
“Tembaga diperlukan untuk semikonduktor, pesawat terbang, kapal, amunisi, pusat data, baterai litium-ion, sistem radar, sistem pertahanan rudal, dan bahkan senjata hipersonik, yang sedang banyak kami bangun,” kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.
Menurut Survei Geologi negara itu, AS juga bergantung pada impor untuk hampir setengah dari kebutuhan tembaga olahannya, dan mendatangkan 810.000 metrik ton pada tahun 2024.
Data Biro Sensus AS mencatat, negara-negara yang akan paling terpengaruh oleh tarif tersebut adalah Chili, Kanada, dan Meksiko, yang merupakan pemasok utama tembaga olahan, paduan tembaga, dan produk tembaga ke AS pada tahun 2024.
Chili, Kanada, dan Peru telah menyampaikan kepada pemerintah bahwa impor dari negara mereka tidak mengancam kepentingan AS dan tidak seharusnya dikenakan tarif. Ketiga negara tersebut memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS.
Tarif yang tinggi ini dirancang untuk mendorong produksi di AS. Lebih dari dua pertiga tembaga negara itu ditambang di Arizona, tempat pengembangan tambang baru yang besar yang direncanakan oleh Rio Tinto dan BHP telah terhenti selama lebih dari satu dekade.
Barang Brasil
Trump juga pada Rabu (9/7) mengumumkan pemberlakuan tarif 50 persen untuk seluruh barang dari Brasil yang masuk ke AS, dengan alasan perlakuan negara tersebut terhadap mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan dugaan penyensoran platform Amerika.
Trump mengecam persidangan yang sedang dihadapi Bolsonaro sebagai “aib internasional seperti dia unggah di platform Truth Social pada Rabu (9/7).
“Persidangan ini seharusnya tidak terjadi. Ini adalah “perburuan penyihir” yang harus dihentikan segera!,” kata Trump, sembari memuji Bolsonaro sebagai pemimpin yang sangat dihormati di seluruh dunia selama masa jabatannya.
Mulai 1 Agustus, AS akan memberlakukan tarif 50 persen atas seluruh ekspor dari Brasil. Barang yang dikirim ulang untuk menghindari tarif 50 persen pun akan tetap dikenakan tarif tersebut.