Penuh Haru! Ini Kesaksian Penumpang Selamat KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali, 30 Masih Hilang!

Sabtu, 05 Jul 2025, 06:30 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Insiden tenggelamnya kapal penyeberangan KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025) telah menimbulkan duka dan kekhawatiran mendalam.

Kapal tersebut diketahui membawa total 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta mengangkut 22 unit kendaraan berbagai jenis.

Ket. Foto: — Sumber: Tiktok.com/nusantaratv

Berdasarkan laporan resmi dari otoritas pelayaran dan TNI AL, hingga Kamis malam (3/7/2025), sebanyak 29 orang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, sementara 6 korban dinyatakan meninggal dunia.

Sebanyak kurang lebih 30 orang masih belum ditemukan, dan proses pencarian terus dilakukan secara intensif.

Laksamana Muda TNI R. Eko Suyatno menjelaskan bahwa upaya penyelamatan dilanjutkan tanpa henti, bahkan pada malam hari, dengan melibatkan unsur laut dan udara.

Dua kapal tambahan dan satu helikopter milik TNI AL dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.

"Kami memaksimalkan upaya pencarian malam ini juga. Kapal SAR Permadi dan Arjuna beserta armada SAR lainnya sudah bergerak di sekitar lokasi kejadian," ujarnya.

Detik-Detik Kapal Tenggelam Diceritakan Penumpang Selamat

Beberapa penumpang yang selamat telah berhasil dievakuasi ke daratan dan memberikan kesaksian mengenai detik-detik kritis saat kapal mengalami kemiringan dan akhirnya tenggelam.

Salah satunya adalah Bejo Santoso, warga Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Ia mengisahkan bahwa kapal mulai oleng dan dalam waktu kurang dari tiga menit langsung terbalik.

"Saya melihat kapal mulai miring, langsung mencari jaket pelampung. Begitu saya temukan, saya segera lompat ke laut," ujarnya.

Menurutnya, sejumlah penumpang lain juga melakukan hal serupa dan sebagian besar berhasil selamat karena menggunakan pelampung.

Namun, Bejo mengaku pesimis terhadap penumpang yang berada di dalam ruang tertutup kapal.

"Kapal itu terbalik sangat cepat. Saya khawatir banyak yang tidak sempat keluar," katanya.

Kesaksian serupa datang dari Imron, penumpang lainnya, yang mengatakan kapal sempat beberapa kali miring sebelum akhirnya air laut masuk ke ruang penumpang.

"Saat kapal miring ketiga kalinya, air sudah masuk ke dalam. Dalam kondisi panik, saya beruntung menemukan jaket pelampung yang langsung saya pakai," ujarnya.

Faktor Cuaca dan Kecepatan Evakuasi Jadi Sorotan

Menurut analisis sementara dari tim penyelidik, kondisi cuaca dan ombak tinggi di perairan Selat Bali kemungkinan menjadi salah satu penyebab kapal kehilangan keseimbangan.

Selain itu, dugaan sementara menyebutkan bahwa posisi muatan kendaraan yang tidak merata juga bisa mempercepat proses kapal terbalik saat dihantam gelombang.

Pihak Basarnas bersama TNI AL, Polairud, dan unsur pelayaran lainnya telah mendirikan posko tanggap darurat di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Identifikasi korban serta pendataan keluarga penumpang masih terus berlangsung.

Keluarga Korban Masih Menunggu Kepastian

Hingga saat ini, keluarga korban yang belum ditemukan terus menunggu kabar dengan penuh harap. Beberapa dari mereka berkumpul di sekitar posko untuk mencari informasi terbaru mengenai nasib anggota keluarga mereka.

Pihak berwenang terus berupaya memberikan informasi secara berkala dan menegaskan bahwa pencarian akan dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan.

Masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai informasi yang belum terverifikasi dan tetap mengikuti perkembangan dari sumber resmi.

Pemerintah daerah juga telah menyiapkan bantuan logistik dan psikososial bagi keluarga korban.

Redaktur: Fitrya A Kusumah

Penulis: Fitrya A Kusumah

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.