Entertainment

Rabu, 02 Jul 2025, 17:00 WIB

Geger Telepon Bocor, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Diskors! 

Geger Telepon Bocor, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Diskors! 

Doc: BBC

JAKARTA, KUCANTIKC.COM - Drama politik di Thailand makin panas, Cantiks!

Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra resmi diskors oleh Mahkamah Konstitusi Thailand gara-gara isi pembicaraan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, bocor ke publik dan bikin heboh.

Dalam percakapan yang viral itu, Paetongtarn dianggap terlalu humble alias terlalu merendah saat membahas konflik perbatasan Thailand-Kamboja, yang sebelumnya sempat memanas dan bahkan menyebabkan satu tentara Kamboja gugur dalam baku tembak di akhir Mei lalu.

Bukannya dipuji karena berusaha meredakan ketegangan, PM muda ini justru dituduh terlalu "menjilat" dan dinilai nggak tegas membela negaranya.

Akibatnya? Unjuk rasa meledak di pusat Bangkok dan tekanan politik makin kencang.

Mahkamah Konstitusi pun sepakat—dengan suara 7 banding 2—untuk menskors Paetongtarn dari jabatannya sampai penyelidikan selesai. Ia diberi waktu 15 hari untuk menyampaikan pembelaan.

Sementara itu, Wakil PM sekaligus Menteri Perhubungan, Suriya Jungrungruangkit, ditunjuk jadi pelaksana tugas PM sementara.

Cantiks, kalau nama Paetongtarn terasa familiar, itu karena dia adalah anak dari mantan PM kontroversial Thaksin Shinawatra. Dan tahu nggak sih? Ini adalah kali ketiga anggota keluarga Shinawatra terancam lengser sebelum masa jabatannya selesai.

Dalam rekaman yang bikin geger itu, Paetongtarn terdengar meminta Hun Sen untuk tidak memedulikan pernyataan seorang komandan militer Thailand yang mengkritik Kamboja secara terbuka. Bahkan, sang komandan disebut sebagai “lawan”.

Netizen langsung meradang, menilai sikap sang PM sebagai bentuk kelemahan dalam menjaga martabat nasional. Belum lagi, salah satu partai koalisi sampai menarik dukungan dan membuat reshuffle kabinet terjadi di tengah badai kontroversi ini.

Ribuan demonstran dengan semangat nasionalis turun ke jalan, terutama di kawasan Victory Monument, menuntut Paetongtarn mundur dari jabatannya. Meski begitu, Paetongtarn tetap berusaha tenang dan bilang bahwa semua yang ia lakukan adalah demi mencegah pertumpahan darah.

“Aku cuma mikir gimana caranya biar nggak ada konflik bersenjata. Biar nggak ada tentara yang jadi korban,” ujarnya sebelum meninggalkan Gedung Pemerintahan.

Sementara Paetongtarn sibuk menghadapi badai politik, sang ayah, Thaksin, juga kembali dipanggil pengadilan atas kasus dugaan penghinaan terhadap monarki dan sorotan publik soal 'istimewanya' proses kepulangannya dari pengasingan tahun lalu.

Bayangkan, Cantiks, setelah kembali dari luar negeri, Thaksin sempat dijatuhi hukuman penjara delapan tahun tapi langsung masuk rumah sakit dan belakangan dapat grasi. Banyak yang menganggap hukuman itu cuma formalitas belaka.

Dengan semua drama ini, masa depan politik keluarga Shinawatra kembali di ujung tanduk. Apalagi partai yang mereka usung, Pheu Thai, juga mulai kehilangan dukungan karena performa pemerintah yang dianggap kurang nendang di tengah ekonomi yang lesu.

Pakarnya bilang, kalau Thailand nggak segera reformasi sistem politiknya dan batasi kuasa lembaga-lembaga tak terpilih, drama kayak gini akan terus berulang.

Jadi, gimana menurut kamu, Cantiks? Apakah Thailand siap lepas dari bayang-bayang politik dinasti dan badai kudeta, atau kita akan menyaksikan season baru dari drama kekuasaan keluarga Shinawatra?

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Terkait
FAVORIT PEMBACA
TERBARU
TERUPDATE