Bikin Nyesek! Siswi ini Lebih Pilih Tetap di Barak Militer Ketimbang Pulang, Simak Alasannya

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Sebuah momen haru muncul di penutupan program pendidikan karakter dan bela negara di barak militer Kodam III/Siliwangi, Depok. Seorang siswi bernama Naila tak kuasa menahan air mata karena ogah pulang, barak baginya sudah jadi "rumah kedua" yang penuh kehangatan dan rasa aman.

Video yang diunggah akun TikTok @kodamsiliwangi pada Rabu (2/7) menunjukkan Naila berkali-kali mengusap air matanya, terutama saat berinteraksi dengan Wadan, Wakil Komandan sekaligus sosok pengasuh yang sangat membekas di hatinya. Dalam wawancara singkat, Naila mengungkap:

“Betah nggak mau pulang. Karena saya di sini betah banget, banyak teman, terus bisa jadi diri sendiri juga.”

Ia juga bercerita bagaimana Wadan dan para pelatihnya telah menjadi seperti figur ayah yang penuh perhatian, perlindungan, dan kehangatan keluarga.

Mengapa Naila Begitu Melekat pada Barak?
1. Kenyamanan yang tak terduga – Awalnya barak hanyalah tempat latihan, tetapi ia berubah menjadi tempat yang nyaman, hangat, dan penuh semangat kekeluargaan.
2. Ikatan emosional kuat – Para pelatih, terlebih Wadan, menjadi figur pengganti orang tua. Hal ini tumbuh lewat interaksi harian secara dekat dan penuh perhatian.
3. Rasa memiliki & menjadi diri sendiri – Di barak, Naila merasa diterima apa adanya, tanpa tekanan jadi dirindukan saat harus kembali ke kehidupan sehari-hari di rumah.

Tetap Semangat Meski Haru
Meski sedih harus meninggalkan barak, Naila tetap semangat mengikuti latihan rutin—walau sesekali merasa mengantuk atau jenuh. Meski begitu, ia paling menikmati sesi Pelatihan Baris-berbaris (PBB) dan naik semangat saat menjadi bagian dari detasemen inti pada Hari Kebangkitan Nasional.

Ia pun mengakui impiannya untuk menjadi anggota paskibra sejak sekolah, meski tidak ada ekstrakurikuler seperti itu di sekolahnya :

“Karena mau dari dulu, karena mau jadi paskibra. Di Sekolah nggak ada ekskulnya.”

Momen Perpisahan yang Menggetarkan
Di saat-saat perpisahan, Naila mencoba menyampaikan pesan kepada Wadan, tapi emosinya menguasai dirinya—air mata kembali meleleh, karena perasaan kehilangan suasana kekeluargaan barak yang selama beberapa waktu telah menjadi zona nyaman buatnya.