Entertainment
Meghan Markle Langgar 3 Aturan Kehamilan Kerajaan Inggris, dari Baby Shower hingga Bocorkan Jenis Kelamin
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Kisah kehamilan Meghan Markle tak hanya menarik perhatian, tapi juga sempat menuai kontroversi karena dianggap menabrak tradisi keluarga Kerajaan Inggris, Cantiks.
Sebagai istri dari Pangeran Harry, langkah Meghan dalam menjalani kehamilannya tak sepenuhnya mengikuti jejak para bangsawan perempuan sebelumnya dan inilah yang membuat banyak mata tertuju padanya.
Berbeda dengan kehamilan anggota kerajaan pada umumnya, Meghan melahirkan kedua anaknya dengan pendekatan yang sangat berbeda.
Archie, anak pertama mereka, lahir di Inggris dan sempat diperkenalkan secara publik sesuai dengan protokol kerajaan. Tapi untuk anak keduanya, Lilibet, Meghan dan Harry memilih jalur yang lebih privat.
Lilibet lahir di Amerika Serikat, jauh dari sorotan kamera dan tanpa kemunculan perdana yang heboh.
Sebagai informasi, keluarga kerajaan memiliki sejumlah aturan tak tertulis namun sangat dijaga soal kehamilan. Tradisi ini diwariskan turun-temurun, terutama bagi anggota keluarga yang sedang mengandung calon penerus takhta.
Namun, Meghan justru menjadi perempuan pertama dari keluarga kerajaan modern yang berani melanggar tiga aturan penting ini.
1. Membocorkan Jenis Kelamin Bayi ke Publik
Satu hal yang cukup mencolok dari kehamilan Meghan adalah keterbukaannya soal jenis kelamin anak. Dalam wawancara legendaris bersama Oprah, Meghan dan Harry dengan gamblang menyebut bahwa mereka akan dikaruniai seorang anak perempuan.
"Ini adalah anak perempuan," ujar Harry dengan senyum bangga.
"Menakjubkan dan bersyukur sekali. Memiliki anak, satu atau dua, pasti luar biasa. Tapi punya anak laki-laki lalu perempuan, apa lagi yang bisa kamu minta? Sekarang kami punya keluarga, kami berempat dan memiliki dua anjing peliharaan. Luar biasa," lanjutnya.
Padahal, Kerajaan Inggris punya aturan tak tertulis untuk merahasiakan jenis kelamin bayi kerajaan. Bahkan Kate Middleton dan Pangeran William memilih untuk tidak tahu hingga hari kelahiran.
Sedangkan mendiang Putri Diana, meski tahu jenis kelamin Pangeran Harry dari USG, tetap menyimpannya rapat, bahkan dari suaminya saat itu.
2. Menggelar Baby Shower Mewah di New York
Tradisi baby shower memang lumrah di kalangan selebriti Hollywood, tapi tidak dalam budaya kerajaan Inggris. Namun Meghan Markle, yang memang berasal dari luar lingkaran bangsawan, mengadakan baby shower super glamor di salah satu suite termahal Manhattan pada 2019.
Acara tersebut dihadiri sahabat-sahabat Meghan seperti Daniel Martin, Priyanka Chopra, hingga desainer Misha Nonoo.
Para tamu disebut pulang dengan goodie bags berisi produk branded dan acara ini dikabarkan menelan biaya sekitar $500.000 atau setara Rp7 miliar. Biaya yang disebut-sebut ditanggung sahabatnya, Serena Williams.
“Ini adalah tanda yang jelas bahwa Meghan berpikir menjadi bangsawan adalah tentang selebriti,” kata Patrick Jephson, mantan sekretaris pribadi Putri Diana, dikutip dari Page Six.
Langkah ini dianggap mencolok dan bertentangan dengan budaya royal yang lebih low-key dan penuh simbolisme, bukan kemewahan.
3. Melakukan Perjalanan Internasional Saat Hamil
Kerajaan Inggris punya kebijakan ketat terkait perjalanan bagi anggota kerajaan yang tengah hamil. Biasanya, mereka dianjurkan untuk membatasi bepergian, apalagi dengan pesawat, saat usia kehamilan memasuki trimester akhir.
Namun Meghan dan Harry justru mengumumkan kehamilan pertama mereka saat memulai royal tour ke Sydney, Australia. Tak berhenti di sana, Meghan juga menjalani perjalanan ke Fiji, Tonga, Selandia Baru, dan Maroko selama masa kehamilan.
Keputusan itu pun dikritik karena dinilai bertentangan dengan protokol keselamatan yang biasa dijalankan keluarga kerajaan.
Langkah Meghan Markle ini memang menuai pro dan kontra.
Sebagian menganggapnya bentuk keberanian dan modernisasi di lingkungan bangsawan yang kaku, namun tak sedikit pula yang menilainya sebagai bentuk pembangkangan terhadap tradisi yang sudah terpelihara puluhan tahun.
Terlepas dari semua kontroversi, Meghan tetap menjadi sosok yang penuh kejutan dan selalu tampil dengan cara yang berbeda dan memantik diskusi publik, baik soal budaya, peran perempuan, hingga identitas dalam sistem kerajaan.