Entertainment

Selasa, 24 Jun 2025, 16:00 WIB

Sosok Juliana Marins, Pendaki asal Brasil yang Viral Setelah Jatuh ke Jurang Gunung Rinjani

Sosok Juliana Marins, Pendaki asal Brasil yang Viral Setelah Jatuh ke Jurang Gunung Rinjani

Ket. Juliana, Pendaki brasil yang jatuh di Jurang Gunung Rinjani

Doc: Instagram.com/ajulianamarins

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Perjalanan ke alam liar yang seharusnya menjadi momen penuh ketenangan dan keindahan, justru berubah jadi drama penyelamatan bagi Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil berusia 27 tahun.

Ia dilaporkan jatuh ke jurang sedalam 200 meter saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025.

Kejadian ini berlangsung di sekitar Cemara Nunggal, jalur menanjak yang biasa dilalui pendaki menuju puncak, di kawasan yang mengarah ke Danau Segara Anak.

Juliana bukan sekadar wisatawan biasa. Perempuan kelahiran Brasil ini dikenal aktif dan mandiri, serta menekuni berbagai aktivitas luar ruang dan seni gerak.

Ia merupakan atlet pole dance profesional yang cukup dikenal di komunitas seni dan olahraga Brasil. Juliana juga rutin mengikuti kompetisi dan workshop internasional, membuktikan dirinya sebagai atlet dengan disiplin dan dedikasi tinggi.

Lahir dari pasangan Manoel Marins Filho dan Estela Marins, Juliana dibesarkan dalam lingkungan yang mendorong gaya hidup sehat dan aktif.

Dari unggahan di Instagram pribadinya, Juliana tampak sebagai sosok globetrotter sejati. Ia pernah menjelajahi berbagai destinasi alam seperti pegunungan Peru, gurun di Amerika Selatan, dan pulau-pulau di Asia Tenggara.

Salah satu postingan terakhirnya menunjukkan kecintaannya pada Indonesia dan kekagumannya terhadap pesona Rinjani, yang membuatnya tertarik melakukan pendakian.

Juliana dikenal sebagai pribadi yang selalu tersenyum, ramah terhadap sesama pendaki, dan terbuka terhadap budaya baru.

Ia juga kerap menyuarakan pentingnya konservasi alam di platform media sosialnya, menjadikan petualangannya lebih dari sekadar wisata tetapi juga bentuk edukasi dan penghargaan terhadap bumi.

Sebelum terjatuh, Juliana dilaporkan mengalami kelelahan berat dan sempat disarankan beristirahat oleh pemandu lokal yang mendampinginya.

Namun nahas, ia kemudian terpeleset dan jatuh ke area jurang yang curam dan berkabut tebal. Meski jatuh dari ketinggian sekitar 200 meter, Juliana masih ditemukan dalam keadaan hidup.

Suara teriakan minta tolong yang terdengar dari kejauhan menjadi sinyal awal penyelamatan.

Tim SAR berhasil menangkap citra dirinya dari udara menggunakan drone, dan meskipun tidak ada komunikasi langsung, gerak tubuhnya menunjukkan bahwa ia masih sadar dan mampu berdiri.

Namun, medannya yang ekstrem membuat proses evakuasi jadi sangat menantang. Tim penyelamat membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai lokasi karena topografi curam dan kabut tebal yang menutup jarak pandang.

Kisah Juliana tidak hanya menyentuh warga lokal, tapi juga mengguncang jagat media sosial internasional. Setelah kabar jatuhnya Juliana menyebar, ribuan warga Brasil menyerbu kolom komentar Instagram Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

Bahkan, unggahan presiden yang membahas kunjungan ke Rusia dipenuhi oleh komentar bertuliskan “SOS Juliana” dan permintaan bantuan dalam bahasa Portugis dan Inggris.

“Onde está Juliana?” (Di mana Juliana?)

“Save our Brazilian sister.”

“Mr. President, please help Juliana. It’s been more than 50 hours!”

Tak sedikit akun centang biru dari Brasil ikut menyuarakan kekhawatiran mereka dan menandai akun @prabowo serta akun resmi kenegaraan @presidenrepublikindonesia.

Dalam waktu singkat, lebih dari 6.000 komentar mengalir di satu postingan, memperlihatkan betapa globalnya perhatian terhadap keselamatan seorang pendaki yang begitu mencintai alam.

Juliana bukan hanya seorang pendaki, tetapi juga simbol dari semangat petualang muda yang mendobrak batas, menginspirasi lewat gaya hidup aktif dan cinta alam.

Kini dunia menanti, berharap kisahnya di Rinjani berakhir bahagia dan membawa pelajaran: bahwa di antara tantangan alam, empati manusia bisa melintasi jarak dan bendera.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Fitrya A Kusumah
FAVORIT PEMBACA
TERBARU
ARTIKEL TERKAIT