Health
Overthinking Takut Ditinggal Pasangan? Bisa Jadi Kamu Kena Relationship Anxiety!
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, kamu pernah enggak ngerasa gelisah banget sama hubungan kamu?
Kayak... overthinking terus, takut ditinggal, butuh kepastian tiap lima menit, atau malah lebih milih diam daripada bilang yang sebenarnya kamu rasain? Nah, hati-hati ya, karena bisa jadi itu tanda kamu lagi ngalamin relationship anxiety.
Yup, meski kedengarannya sepele, relationship anxiety atau kecemasan dalam hubungan itu nyata dan bisa bikin hubungan kamu jadi toxic tanpa kamu sadari.
Ini bukan cuma soal cemburu berlebihan atau insecure sesaat, ini bisa berdampak besar ke kesehatan mental kamu dan pasangan. Yuk kita bahas bareng-bareng!
Apa sih Relationship Anxiety Itu?
Secara gampangnya, relationship anxiety adalah kondisi ketika seseorang merasa takut berlebihan dalam hubungan, baik itu hubungan romantis atau persahabatan. Kamu jadi terus-terusan mempertanyakan cinta pasangan, takut ditolak, dan merasa enggak cukup baik, padahal hubungan kalian baik-baik aja.
Walau belum resmi dimasukkan ke dalam buku panduan diagnosis gangguan mental (DSM-5), para ahli sepakat kalau relationship anxiety itu valid dan bisa mengganggu kualitas hubungan, seperti dilansir dari Medical News Today.
Beberapa tanda relationship anxiety yang sering terjadi adalah:
- Butuh kepastian terus-menerus: Kamu nanya terus, “Kamu masih sayang aku, kan?” sampai pasangan kamu kewalahan. Ini biasanya muncul dari rasa takut ditolak atau ditinggalin.
- Self-silencing alias memendam perasaan: Kamu lebih milih diam, ngikutin kemauan pasangan, bahkan rela menyembunyikan pendapatmu demi menjaga hubungan tetap adem. Padahal, lama-lama kamu sendiri yang capek dan ngerasa enggak dihargai.
- Pasangan jadi ‘penenang’ dadakan: Pasangan kamu mungkin akhirnya sering "mengakomodasi" kecemasanmu—ngikutin apa yang kamu mau biar kamu tenang. Tapi ini bisa bikin hubungan jadi enggak seimbang, lho.
Hubungan yang sehat butuh komunikasi dua arah, bukan rasa takut dan kecemasan berlebihan. Makanya, kalau kamu atau pasangan merasa mulai terganggu dengan kondisi ini, terapi pasangan bisa jadi solusi.
Penelitian menunjukkan, bahkan satu sesi terapi edukatif bisa bantu mengurangi kebiasaan overthinking, self-silencing, dan kebutuhan akan kepastian yang berlebihan. Ada banyak jenis terapi yang bisa dicoba, seperti cognitive behavioral therapy (CBT), terapi eksistensial, atau bahkan terapi individu.
Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan obat anti-cemas seperti SSRI. Tapi pastinya, semua harus lewat evaluasi dari tenaga profesional ya, Cantiks!
Relationship anxiety bukan hal memalukan dan kamu enggak sendirian, Cantiks. Tapi kamu juga perlu sadar bahwa mencintai seseorang enggak berarti harus mengorbankan dirimu sendiri.
Mulai kenali dirimu, validasi perasaanmu sendiri, dan jangan ragu untuk minta bantuan kalau mulai overwhelmed. Karena hubungan yang sehat itu bukan tentang siapa yang paling takut kehilangan, tapi tentang dua orang yang sama-sama nyaman dan bebas jadi diri sendiri.
So, yuk #HealingBareng pasangan kamu dan bangun hubungan yang saling mendukung, bukan saling membebani. Kamu pantas dapetin cinta yang tenang dan sehat, Cantiks!