Health
Lari vs Renang: Mana yang Lebih Unggul untuk Turunkan Berat Badan dan Jaga Jantung?
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup aktif jadi tren baru yang digemari banyak orang. Dari olahraga di rumah, gym, sampai kegiatan luar ruang, semua jadi bagian dari rutinitas self-care.
Dan di antara banyak pilihan, lari dan renang jadi dua favorit yang terus mendominasi.
Keduanya dikenal sebagai olahraga kardio yang powerful: bisa bantu turunkan berat badan, bentuk otot, dan jaga kesehatan jantung. Tapi... kalau harus pilih salah satu, mana yang lebih unggul?
Dikutip dari Women's Health Magazine, yuk simak perbandingan lengkap antara lari dan renang dari sisi otot, pembakaran kalori, hingga manfaat untuk jantung.
Lari memang melatih otot kaki dan core saat kamu menapak dan mengayunkan lengan. Tapi untuk hasil maksimal, pelari tetap disarankan tambah sesi latihan beban untuk menguatkan upper body.
Renang? Lebih kompleks. Air menciptakan resistensi alami yang memaksa seluruh tubuh aktif—tanpa perlu angkat beban berat. Setiap gaya renang mengaktifkan kelompok otot berbeda:
-
Gaya dada: Fokus pada kaki, paha, dan gluteus
-
Gaya bebas: Melatih pinggul, core, dan kaki
-
Gaya punggung: Mengencangkan bahu, punggung, dan perut
-
Gaya kupu-kupu: Bekerja keras di dada, lengan, punggung atas, dan kaki
Kalau kamu cari olahraga yang bisa melatih seluruh otot sekaligus, renang adalah juaranya.
Kalau goal kamu adalah menurunkan berat badan, keduanya bisa bantu terutama kalau digabung dengan pola makan kalori defisit.
Menurut data dari American Council on Exercise (ACE):
-
Lari santai selama 30 menit bisa membakar 226 kalori
-
Lari cepat selama 30 menit? Bisa capai 382 kalori
-
Renang santai: sekitar 198 kalori
-
Renang intens: sekitar 283 kalori
Lari unggul dalam hal pembakaran kalori, apalagi jika dilakukan dengan intensitas tinggi. Tapi renang tetap punya kelebihan: lebih ringan untuk sendi dan tetap efektif membakar lemak serta membentuk tubuh.
Baik lari maupun renang punya manfaat luar biasa untuk kesehatan jantung:
-
Lari 150 menit per minggu bisa menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan
-
Membantu elastisitas pembuluh darah, memperbaiki tekanan darah, dan mencegah aritmia
-
Renang 2–3 kali seminggu selama 8 minggu terbukti meningkatkan daya tahan jantung, terutama pada usia 55 ke atas
-
Bahkan pada usia 60–70 tahun, rutin berenang bisa membuat fungsi kardiovaskular meningkat drastis
Jadi, Pilih Mana?
Jawabannya adalah Tergantung gaya hidup dan konsistensi kamu. Kalau suka mobilitas tinggi dan waktu terbatas, lari bisa jadi opsi praktis.
Tapi kalau Cantiks butuh olahraga yang lebih lembut buat persendian dan tetap melatih seluruh tubuh, renang bisa jadi game changer.
Atau... kenapa nggak coba gabungkan keduanya? Lari saat semangat eksplor, renang saat ingin healing dan menyegarkan pikiran. Yang penting: nikmati prosesnya dan tetap konsisten.