Health
Capek Baperan? Bongkar Rahasia REC yang Bikin Kamu Lebih 'Kuat' Hadapi Hidup
YOGYAKARTA, KUCANTIK.COM - Hai, Cantiks! Pernah nggak sih kamu merasa down banget gara-gara suatu kejadian? Atau mungkin seringkali pikiran negatif menghantuimu? Kali ini aku mau kenalin kamu sama satu pendekatan keren yang bisa bantu kita para perempuan buat lebih mengenali diri dan mengelola emosi dengan cara yang lebih sehat: namanya Rational-Emotive Counseling atau sering disingkat REC. Penasaran kan? Ayo kita kenalan lebih dekat.
Bayangin gini, Cantiks. REC itu kayak "detektif" pikiran kita. Pendekatan ini percaya banget kalau seringkali masalah emosi yang kita rasakan itu bukan semata-mata karena kejadiannya, tapi lebih ke cara kita menafsirkan kejadian itu di dalam pikiran. Jadi, bukan "dia" yang bikin kesel, tapi pikiran kita tentang "dia" itu lho yang bikin emosi jadi nggak karuan.
Albert Ellis, seorang psikolog keren, yang pertama kali mengembangkan REC ini. Beliau bilang, kalau pikiran kita isinya hal-hal negatif dan nggak masuk akal, ya wajar aja kalau emosi kita juga jadi ikutan negatif. Tapi, kabar baiknya, pikiran itu bisa diubah. Kalau kita bisa mengenali pola pikir yang salah dan menggantinya dengan yang lebih positif dan logis, emosi dan perilaku kita juga bisa jadi lebih oke.
Misalnya nih, kamu baru aja dapat feedback kurang enak dari atasan di kantor. Pikiran pertama kamu mungkin langsung, "Duh, aku memang nggak becus! Nggak ada gunanya aku kerja keras." Nah, pikiran kayak gini kan nggak logis ya, Cantiks? Cuma gara-gara satu feedback, kamu langsung menyimpulkan seluruh kemampuanmu. Akibatnya, kamu bisa jadi sedih, insecure, bahkan jadi malas kerja.
Tapi, kalau kamu coba ubah pikiran itu jadi, "Oke, ada yang perlu diperbaiki. Ini kesempatan buat aku belajar dan jadi lebih baik lagi," pasti emosinya juga beda kan? Kamu jadi lebih termotivasi dan nggak gampang menyerah. Inilah intinya REC: bantu kita mengubah cara berpikir biar lebih sehat secara emosional.
Dalam REC, ada model sederhana yang bantu banget buat mengenali dan mengubah pikiran negatif. Namanya model A-B-C-D-E:
- A (Activating Event): Kejadian yang memicu emosi (misalnya, dapat feedback kurang enak).
- B (Belief): Keyakinan atau pikiran tentang kejadian itu (misalnya, "Aku nggak becus").
- C (Consequence): Akibat emosi atau perilaku dari keyakinan tadi (misalnya, merasa sedih dan malas).
- D (Disputing): Proses menantang pikiran yang nggak rasional (misalnya, "Apa benar aku nggak becus cuma gara-gara satu feedback?").
- E (Effect): Efek positif setelah pikiran diubah (misalnya, merasa lebih termotivasi).
Dengan mengenali "abjad ajaib" ini, kita jadi lebih mudah buat "membongkar" pikiran negatif dan menggantinya dengan yang lebih positif.
REC ini praktis banget, Cantiks! Bisa diterapkan buat mengatasi berbagai masalah emosional sehari-hari, mulai dari stres karena kerjaan, khawatir berlebihan, sampai perasaan insecure. REC juga nggak fokus ke masa lalu yang udah lewat, tapi lebih ke gimana kita bisa berubah jadi lebih baik di masa kini dan masa depan. Jadi, kita bisa langsung ambil langkah positif buat diri sendiri.
Intinya, REC itu kayak ngajarin kita buat jadi sahabat terbaik buat pikiran sendiri. Dengan mengenali dan menata pikiran, kita bisa mengelola emosi dengan lebih baik dan menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Gimana, Cantiks? Tertarik buat lebih dekat sama REC?