Parenting

Selasa, 29 Apr 2025, 19:00 WIB

Tanpa Marah dan Emosi, Nikita Willy Tunjukkan Cara Menjadi Ibu yang Sabar

F
Fitrya A Kusumah
Penulis
Tanpa Marah dan Emosi, Nikita Willy Tunjukkan Cara Menjadi Ibu yang Sabar

Doc: instagram.com/NikitaWilly

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Menjadi seorang ibu bukanlah tugas yang mudah. Setiap hari, seorang ibu harus menghadapi tantangan dalam mengasuh dan mendidik anak. Melihat perilaku sabar dan lemah lembut Nikita Willy dalam mengasuh putranya, Issa, banyak netizen yang terinspirasi. Meskipun Issa terkadang melakukan kesalahan, Nikita selalu sabar dan tidak terburu-buru menghakimi. Hal ini justru sering kali menjadi bahan perbandingan dengan ibu-ibu lainnya yang mungkin lebih cepat emosi, bahkan sampai membawa sapu untuk mengejar anaknya.

Situasi ini membuat banyak orang tersenyum, namun juga menyadarkan kita semua bahwa tidak ada buku panduan yang mengajarkan cara menjadi ibu yang sempurna. Setiap ibu pasti menghadapi proses dan tantangan yang berbeda. Lantas, bagaimana caranya menjadi ibu yang baik dan sabar? Berikut adalah beberapa tips yang dirangkum dari berbagai sumber untuk membantu ibu menjadi pribadi yang lebih sabar dalam mendidik anak.

1. Dukung Minat dan Bakat Anak

Sebagai ibu, penting untuk mendukung minat dan bakat anak. Setiap anak memiliki kecenderungan dan bakat yang berbeda. Sebagai orang tua, Anda mungkin memiliki visi dan harapan tertentu untuk masa depan anak, namun jangan biarkan perbedaan minat anak membuat Anda merasa kecewa. Memberikan dukungan dan mengungkapkan rasa bangga atas usaha anak akan membangun rasa percaya diri mereka dan menginspirasi mereka untuk terus berkembang.

2. Jadi Penyemangat untuk Si Kecil

Kegagalan adalah bagian dari kehidupan, dan penting untuk membantu anak memahami bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Ibu yang sabar dan suportif dapat memberikan motivasi agar anak tidak menyerah saat menghadapi kesulitan. Dengan dukungan dari orang tua, anak akan belajar untuk bangkit, mencoba lagi, dan terus berusaha tanpa merasa takut gagal.

3. Jangan Terlalu Kaku

Sebagai ibu, kita mungkin sering merasa tertekan untuk menjadi sempurna. Namun, penting untuk diingat bahwa menjadi ibu adalah proses belajar yang berkesinambungan. Tidak semua hal dapat dipaksakan, dan terkadang anak perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas atau peraturan yang ada. Misalnya, dalam hal tidur siang, Nikita Willy menyebutkan bahwa dia tidak memiliki jam tidur yang spesifik untuk Issa. Ia hanya menidurkan sang anak ketika melihat tanda-tanda bahwa Issa sudah mengantuk, menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam pola pengasuhan juga penting.

4. Jangan Gengsi untuk Minta Maaf

Menjadi ibu yang baik dan sabar juga berarti bisa mengakui kesalahan dan meminta maaf ketika diperlukan. Memberikan contoh tentang bagaimana mengungkapkan perasaan dengan jujur sangat penting untuk perkembangan emosional anak. Dengan mengakui kesalahan, Anda juga mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dan belajar dari setiap situasi.

5. Luangkan Waktu dengan Anak

Cinta dan perhatian dari seorang ibu adalah hal yang sangat dibutuhkan anak. Kehadiran dan kehangatan ibu akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Nikita Willy sering kali meluangkan waktu untuk membacakan dongeng sebelum tidur bagi Issa. Meskipun anaknya masih kecil dan belum sepenuhnya mengerti, rutinitas ini membantu mengembangkan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak.

6. Stop Membandingkan Si Kecil dengan Anak Lain

Setiap anak berkembang dengan cara yang unik. Jika anak Anda tidak menunjukkan kemampuan atau keahlian yang sama dengan anak lain, jangan merasa gagal sebagai ibu. Membandingkan anak dengan anak lain hanya akan menambah tekanan dan menciptakan ketidaknyamanan bagi mereka. Biarkan anak tumbuh sesuai dengan kecepatan dan minat mereka sendiri, tanpa tekanan atau paksaan dari orang tua.

Menjadi seorang ibu bukanlah tugas yang mudah. Setiap hari, seorang ibu harus menghadapi tantangan dalam mengasuh dan mendidik anak. Melihat perilaku sabar dan lemah lembut Nikita Willy dalam mengasuh putranya, Issa, banyak netizen yang terinspirasi. Meskipun Issa terkadang melakukan kesalahan, Nikita selalu sabar dan tidak terburu-buru menghakimi. Hal ini justru sering kali menjadi bahan perbandingan dengan ibu-ibu lainnya yang mungkin lebih cepat emosi, bahkan sampai membawa sapu untuk mengejar anaknya.

Situasi ini membuat banyak orang tersenyum, namun juga menyadarkan kita semua bahwa tidak ada buku panduan yang mengajarkan cara menjadi ibu yang sempurna. Setiap ibu pasti menghadapi proses dan tantangan yang berbeda. Lantas, bagaimana caranya menjadi ibu yang baik dan sabar? Berikut adalah beberapa tips yang dirangkum dari berbagai sumber untuk membantu ibu menjadi pribadi yang lebih sabar dalam mendidik anak.

1. Dukung Minat dan Bakat Anak

Sebagai ibu, penting untuk mendukung minat dan bakat anak. Setiap anak memiliki kecenderungan dan bakat yang berbeda. Sebagai orang tua, Anda mungkin memiliki visi dan harapan tertentu untuk masa depan anak, namun jangan biarkan perbedaan minat anak membuat Anda merasa kecewa. Memberikan dukungan dan mengungkapkan rasa bangga atas usaha anak akan membangun rasa percaya diri mereka dan menginspirasi mereka untuk terus berkembang.

2. Jadi Penyemangat untuk Si Kecil

Kegagalan adalah bagian dari kehidupan, dan penting untuk membantu anak memahami bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Ibu yang sabar dan suportif dapat memberikan motivasi agar anak tidak menyerah saat menghadapi kesulitan. Dengan dukungan dari orang tua, anak akan belajar untuk bangkit, mencoba lagi, dan terus berusaha tanpa merasa takut gagal.

3. Jangan Terlalu Kaku

Sebagai ibu, kita mungkin sering merasa tertekan untuk menjadi sempurna. Namun, penting untuk diingat bahwa menjadi ibu adalah proses belajar yang berkesinambungan. Tidak semua hal dapat dipaksakan, dan terkadang anak perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas atau peraturan yang ada. Misalnya, dalam hal tidur siang, Nikita Willy menyebutkan bahwa dia tidak memiliki jam tidur yang spesifik untuk Issa. Ia hanya menidurkan sang anak ketika melihat tanda-tanda bahwa Issa sudah mengantuk, menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam pola pengasuhan juga penting.

4. Jangan Gengsi untuk Minta Maaf

Menjadi ibu yang baik dan sabar juga berarti bisa mengakui kesalahan dan meminta maaf ketika diperlukan. Memberikan contoh tentang bagaimana mengungkapkan perasaan dengan jujur sangat penting untuk perkembangan emosional anak. Dengan mengakui kesalahan, Anda juga mengajarkan anak untuk bertanggung jawab dan belajar dari setiap situasi.

5. Luangkan Waktu dengan Anak

Cinta dan perhatian dari seorang ibu adalah hal yang sangat dibutuhkan anak. Kehadiran dan kehangatan ibu akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Nikita Willy sering kali meluangkan waktu untuk membacakan dongeng sebelum tidur bagi Issa. Meskipun anaknya masih kecil dan belum sepenuhnya mengerti, rutinitas ini membantu mengembangkan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak.

6. Stop Membandingkan Si Kecil dengan Anak Lain

Setiap anak berkembang dengan cara yang unik. Jika anak Anda tidak menunjukkan kemampuan atau keahlian yang sama dengan anak lain, jangan merasa gagal sebagai ibu. Membandingkan anak dengan anak lain hanya akan menambah tekanan dan menciptakan ketidaknyamanan bagi mereka. Biarkan anak tumbuh sesuai dengan kecepatan dan minat mereka sendiri, tanpa tekanan atau paksaan dari orang tua.

Menjadi ibu yang baik tidak bisa dicapai dalam semalam. Ini adalah perjalanan panjang yang penuh dengan trial and error. Tetapi dengan dukungan, kesabaran, dan kasih sayang yang tulus, ibu dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan penuh rasa hormat. Ingatlah, tidak ada cara instan untuk menjadi ibu yang baik – yang penting adalah perjalanan dan usaha yang kita lakukan setiap hari.

Komentar
ARTIKEL TERKAIT