Health
Asma Kambuh di Tengah Aktivitas? Ini Cara Ampuh Ngelawan Sesak Napas!
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Bagi para pejuang asma, rasanya kayak “naik roller coaster” pas serangan datang tiba-tiba. Napas jadi pendek, dada sesak, dan panik pun ikut nyempil.
Tapi tenang, Cantiks! Di balik drama sesak napas, ada solusi yang bisa bantu kamu tetap breathe easy dan hidup produktif.
Perawatan asma itu sebenarnya terbagi jadi dua kategori besar: yang buat rescue saat serangan muncul, dan yang jadi controller biar serangannya nggak datang-datang lagi.
Keduanya sama pentingnya, kayak skincare pagi dan malam, beda fungsi, tapi wajib ada.
1. Quick Relievers:
Pas gejala muncul mendadak—kayak napas berbunyi wheezing, dada ngilu, atau susah napas—quick relievers alias obat pereda cepat jadi sahabat paling setia.
Biasanya dikasih dalam bentuk inhaler atau nebulizer. Kandungan utamanya adalah bronchodilators, seperti albuterol atau levalbuterol, yang kerjanya melemaskan otot-otot di sekitar saluran napas biar udara bisa keluar masuk lebih lancar.
Ada juga pilihan over-the-counter seperti Primatene Mist dan Asthmanefrin.
Tapi hati-hati, Cantiks! Meski bisa dibeli bebas, kamu tetap harus kasih tahu dokter kalau kamu pakai ini.
2. Controller Medications
Kalau kamu sering kambuh, artinya kamu butuh perawatan jangka panjang. Nah, di sinilah peran controller medications.
Obat ini nggak langsung bikin lega, tapi efeknya penting banget buat mencegah serangan datang.
Biasanya dikasih dalam bentuk inhaler dengan kandungan corticosteroids yang bantu redakan peradangan di saluran napas.
Kalau perlu, dokter bisa tambahin obat minum kayak leukotriene modifiers untuk blokir zat penyebab radang. Buat kasus yang parah, ada juga suntikan biologic therapy yang lebih kuat.
Dan buat Cantiks yang asmanya sensitif sama alergi, immunotherapy bisa jadi pilihan. Terapi ini bantu tubuh kamu jadi lebih toleran terhadap pemicu alergi, khususnya yang berasal dari lingkungan dalam ruangan.
Kapan Harus Panik dan Lari ke IGD?
Ingat ya, Cantiks, asma itu bukan penyakit yang bisa dianggap enteng. Segera cari pertolongan medis kalau kamu:
-
Pingsan atau merasa sangat lemah
-
Makin sulit bernapas walau udah pakai inhaler
-
Bibir atau kuku membiru
-
Lubang hidung melebar pas tarik napas
-
Dada seperti “masuk ke dalam” tiap kali narik napas
-
Napas lebih dari 30 kali per menit
Asma bukan akhir dari gaya hidup aktif dan kece kamu. Asal tahu cara ngatur dan kenali tanda-tandanya, kamu bisa tetap jadi versi terbaik dari dirimu.
Jangan lupa, konsultasi rutin sama dokter dan bawa inhaler ke mana pun kamu pergi, kayak bawa lip balm di tas, selalu sedia sebelum kering!