Jijik! ini 4 Kontroversi Ekstrem Arnold Putra, Desainer Indonesia yang Ditangkap di Myanmar

Kamis, 03 Jul 2025, 10:15 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Nama Arnold Putra kembali ramai jadi bahan perbincangan. Setelah kabar selebgram/desainer ini diduga ditangkap militer Myanmar karena kedapatan menjalin hubungan dengan organisasi terlarang, publik langsung mengulik jejak kontroversialnya. Catatan hitamnya ternyata panjang. Berikut ini empat kontroversi paling mencolok:

1. Tas dari Tulang Manusia
Pada 2016, Arnold memamerkan tas eksklusif senilai US$5.000 terlihat unik karena menggunakan pegangan tulang belakang manusia (yang diklaim berasal dari anak dengan osteoporosis) dipadukan dengan kulit lidah buaya. Netizen bereaksi keras:

“Tulang belakang anak-anak … menjijikan”
“Tega banget gila”

Arnold menjelaskan tulang itu “secara etis” diperoleh dari surplus medis di Kanada, lewat perusahaan berlisensi. Ia menyebut proyek tersebut bagian dari ekspresi kreatif dan bukan untuk dijual massal.

2. Material Kulit Hewan Asli
Selain tulang, ia juga menggunakan kulit hewan dari kulit babi mentah hingga kulit domba dan beruang kutub pada jaket dan karya lainnya. Meski legal secara hukum, penggunaan bahan ini memicu kritik karena isu etis dan hak hewan.

3. Busana ala Pemuda?Pancasila di Paris Fashion Week
Awal 2022, Arnold muncul di Paris Fashion Week mengenakan loreng hitam-oranye mirip seragam Pemuda Pancasila, lengkap dengan emblem serupa. Pakar HAM langsung mengecam, menyebutnya sebagai simbol organisasi paramiliter yang terkait genosida 1965–66.

4. Dugaan Paket Organ Tubuh dari Brasil
Polisi Brasil sempat menyelidiki paket berisi tangan dan tiga plasenta manusia yang dikirim ke Singapura, dan tersangkanya disebut seorang desainer Indonesia. Warganet ramai menduga penerimanya adalah Arnold Putra. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari Arnold.

Kini, setelah kabar ditangkap di Myanmar karena dugaan masuk ilegal dan bertemu dengan organisasi bersenjata, semua kontroversi masa lalu kembali disorot. Gaya flamboyan Arnold yang tak segan menggunakan materi tabu demi “seni” seolah mempersiapkan panggung bagi isu berat ini.

Publik kini menunggu: apakah ini bagian dari rangkaian ambisi ekstrem Arnold, atau justru langkah yang kelewat batas hingga berbenturan hukum internasional? Menyusul berbagai spekulasi, nalar kreatifnya diuji apakah sebuah ekspresi atau sekadar provokasi tanpa kendali?
Arnold tampak tak gentar dan malah menyebut kritik sebagai bagian dari proses artistiknya. Namun kritik pedas terus bermunculan untuk desainer dan pegiat HAM menuduh karya-karyanya kejam, menjijikkan, atau sekadar mencari sensasi.

Redaktur: Nuraini Andriani

Penulis: Nuraini Andriani

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.