Kronologi Mahasiswi UNS Terjun ke Sungai Bengawan Solo, Tinggalkan Surat Wasiat dan Permintaan Maaf: 'Aku Capek Ma'

Kamis, 03 Jul 2025, 15:00 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Peristiwa tragis terjadi di Kota Solo. Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisial DA (22) asal Temanggung, Jawa Tengah, diduga nekat mengakhiri hidup dengan melompat ke Sungai Bengawan Solo pada Selasa (1/7/2025). 

Identitas korban telah dikonfirmasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surakarta.

Ket. Foto: — Sumber: Tiktok.com/infoverse24h

“Identitas korban sudah diketahui. Informasi kami peroleh dari pihak UNS,” ujar Haryana, Koordinator Lapangan BPBD Surakarta.

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula saat DA terlihat berdiri di tepi Jembatan Jurug, Solo. Seorang pengendara ojek online yang tengah melintas sempat melihat DA bersiap-siap melompat.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pengemudi ojek online itu mengaku telah mencoba mencegah aksi tersebut.

“Saya pas bawa penumpang dari Palur. Di tengah jembatan, sekitar lima meter di depan saya, ada perempuan berdiri di pagar jembatan, seperti mau melompat,” ungkapnya.

Meski sudah berteriak memanggil korban, aksi pencegahan itu tak berhasil. DA terlanjur melompat ke aliran Sungai Bengawan Solo.

Upaya pencarian pun langsung dilakukan oleh tim gabungan BPBD dan relawan.

Surat Wasiat dan Permintaan Maaf

Di lokasi kejadian, petugas menemukan sepeda motor korban dan sebuah surat wasiat yang ditulis tangan di buku catatan kecil.

Dalam surat itu, DA menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya serta kepada Dr. Sumardiyono, S.KM., M.Kes., dosen pembimbing akademik dan skripsinya di Sekolah Vokasi UNS.

“Aku pergi ya, jangan salahkan keluarga atau tempat instansi aku kuliah. Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri,” tulis DA dalam suratnya.

DA juga mengungkapkan perasaan lelah dengan dirinya sendiri dan kesulitannya mengatasi gangguan emosional yang dialami.

“Aku capek, Bu. Maaf aku tak sekuat ibu,” tutup DA dalam surat tersebut.

Kondisi Psikologis Korban

Pihak kampus membenarkan bahwa DA memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan telah dalam pantauan psikiater.

Dr. Sumardiyono, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Sekolah Vokasi UNS sekaligus dosen pembimbing akademik DA, disebut telah memberikan berbagai bentuk dukungan moral.

“Beliau bahkan pernah menyarankan cuti selama tiga bulan agar DA bisa fokus pada pemulihan, namun ditolak oleh pihak keluarga,” ujar Juru Bicara UNS, Prof. Dr. Agus Riwanto.

Pihak kampus juga menegaskan bahwa DA sudah beberapa kali menunjukkan niat untuk melakukan tindakan serupa di masa lalu, namun selalu mendapat pendampingan dari dosen pembimbing dan pihak universitas.

Pakar Psikologi UNS, Dr. Farida Hidayati, menilai kasus ini berkaitan erat dengan masalah regulasi emosi.

Menurutnya, ketidakmampuan dalam mengelola stres dan emosi sering menjadi pemicu tindakan nekat seperti ini.

“Memang salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan dalam meregulasi emosi. Faktor lingkungan juga berperan besar,” ujarnya.

Redaktur: Fitrya A Kusumah

Penulis: Fitrya A Kusumah

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.