Tragedi di Tengah Pengabdian: Kapal Terbalik, Begini Kronologi Mahasiswa UGM Gugur Saat KKN di Maluku Tenggara

Rabu, 02 Jul 2025, 06:15 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Suasana duka menyelimuti Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah salah satu mahasiswanya, Septian Eka Rahmadi, meninggal dunia dalam insiden tragis di perairan Debut, Maluku Tenggara, Selasa, 1 Juli 2025 pada pukul 15.28 WIT. Dia merupakan peserta program KKN-PPM UGM yang sedang menjalankan misi sosial di wilayah tersebut.

Septian, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM, dikenal sebagai sosok cerdas, rendah hati, dan penuh dedikasi dalam menempuh pendidikan maupun pengabdian masyarakat. 

Ket. Foto: Potret mahasiswa KKN UGM di Maluku Tenggara — Sumber: Instagram/@keiislands_indonesia

Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi rekan-rekan KKN, civitas akademika, hingga keluarga besar UGM.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., menyampaikan rasa duka mendalam atas kehilangan ini. 

"UGM kehilangan putra terbaiknya. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga diberi kekuatan menghadapi musibah ini," ungkapnya.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika Septian bersama enam mahasiswa KKN lainnya dan lima warga lokal sedang melakukan pengambilan pasir di

Pulau Wahru dalam rangka program Revitalisasi Terumbu Karang menggunakan metode Artificial Patch Reef (APR). 

Mereka menggunakan dua speedboat sejak pukul 11.00 WIT, namun saat perjalanan pulang, salah satu kapal terbalik dihantam gelombang tinggi dan angin kencang.

Dari kecelakaan itu, lima mahasiswa selamat, satu dinyatakan meninggal dunia, dan satu lagi masih dalam proses pencarian. Tim gabungan dari UGM, pemerintah daerah, dan relawan lokal terus melakukan upaya penyelamatan secara intensif.

UGM bergerak cepat. Melalui DPKM dan fakultas terkait, UGM melakukan koordinasi dengan Bupati Maluku Tenggara, pemerintah provinsi, dan KAGAMA Maluku untuk penanganan darurat serta pendampingan psikologis dan logistik bagi mahasiswa yang terdampak. 

Selain itu, proses pemulangan jenazah ke kampung halaman almarhum juga tengah difasilitasi dengan pendampingan dari universitas.

Insiden ini bukan hanya menjadi duka bagi keluarga, tapi juga bagi seluruh insan pendidikan yang melihat nilai penting dari pengabdian, keberanian, dan pengorbanan seorang mahasiswa dalam membawa perubahan nyata di masyarakat.

Redaktur: Alfina Febriyana

Penulis: Alfina Febriyana

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.