Health

Sabtu, 28 Jun 2025, 17:15 WIB

Mengapa Semakin Bertambah Usia, Makin Sulit untuk Tidur Malam? Ini Penjelasan Ahli dan Tips Mengatasinya

Mengapa Semakin Bertambah Usia, Makin Sulit untuk Tidur Malam? Ini Penjelasan Ahli dan Tips Mengatasinya

Doc: Freepik

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan fisik dan mental mulai terasa, termasuk dalam pola tidur.

Seperti halnya kulit yang semakin kering atau perut yang mulai sensitif terhadap makanan pedas, kemampuan tubuh untuk tidur nyenyak juga ikut terpengaruh.

Menurut pakar kesehatan tidur, Dr. Bijoy John, struktur tidur alami pada usia 20 tahun sangat berbeda dengan usia 60 tahun.

“Perubahan paling mencolok terjadi pada kualitas tidur nyenyak,” ujar Dr. John, dikutip dari Verywellmind.

Penelitian menunjukkan, manusia cenderung kehilangan sekitar 10–20 menit waktu tidur setiap dekade, mulai dari usia 20 hingga 60 tahun.

Meskipun begitu, kebutuhan tidur orang dewasa usia lanjut tetap sama, yakni sekitar tujuh hingga sembilan jam per malam. Sayangnya, banyak lansia kesulitan memenuhi kebutuhan tidur ini.

“Kalaupun bisa tidur, mereka lebih sering berada di fase tidur ringan dan lebih mudah terbangun di malam hari,” jelas Dr. John.

Hal senada disampaikan oleh Dr. Chris Allen, pakar kesehatan tidur lainnya. Ia menjelaskan, seiring bertambahnya usia, pola tidur cenderung menjadi lebih terfragmentasi.

"Durasi tidur di malam hari semakin berkurang, lebih sering terbangun, dan proporsi tidur REM juga menurun,” katanya.

Pengaruh Gaya Hidup dan Kondisi Kesehatan

Selain faktor biologis, perubahan gaya hidup juga menjadi penyebab terganggunya pola tidur pada orang lanjut usia.

Dr. Abhay Sharma, dokter spesialis tidur, menyebutkan bahwa banyak lansia yang sudah pensiun cenderung lebih banyak tidur siang dan kurang aktif di siang hari. Hal ini kemudian berdampak negatif terhadap kualitas tidur malam.

Tidak hanya itu, perubahan kondisi fisik dan mental seperti diabetes, gangguan asam lambung, masalah prostat, infeksi saluran kemih, hingga kecemasan juga turut memengaruhi kualitas tidur.

Salah satu gangguan tidur yang cukup sering dialami lansia adalah Sindrom Fase Tidur Lanjut (ASPS).

“Kondisi ini membuat seseorang cenderung tidur lebih awal di malam hari dan kemudian terbangun tengah malam, kesulitan untuk tidur kembali,” jelas Dr. John.

Faktor pemicu ASPS antara lain kurangnya rutinitas harian, minimnya paparan sinar matahari, kesepian, dan kebosanan.

Tips Mengatasi Gangguan Tidur pada Usia Lanjut

Meski perubahan pola tidur adalah hal wajar, para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana untuk meningkatkan kualitas tidur:

  • Tetap aktif secara fisik dan mental di siang hari, meskipun sudah pensiun.
  • Batasi durasi tidur siang agar tidak terlalu lama.
  • Lakukan olahraga secara rutin, namun hindari berolahraga terlalu malam.
  • Buatlah jadwal tidur yang konsisten setiap hari.
  • Hindari menggunakan ponsel saat terbangun di malam hari.
  • Jika sulit tidur setelah terbangun, cobalah keluar dari kamar, membaca buku sebentar, lalu kembali ke tempat tidur.

Perubahan pola tidur di usia lanjut memang tidak terhindarkan, namun dengan penyesuaian gaya hidup, perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental, serta rutinitas tidur yang teratur, kualitas tidur tetap bisa dijaga.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Fitrya A Kusumah
ARTIKEL TERKAIT