Entertainment
Kisah Azura Luna, Sosialita Palsu asal Indonesia yang Tipu Anak Joe Biden Hingga Rp 7 Miliar, Kini Jadi Buronan Internasional!
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Nama Azura Luna mendadak mencuri perhatian publik dunia setelah kisah penipuan berkelas internasional yang dilakukannya terbongkar.
Sosok yang dikenal sebagai sosialita eksklusif ini ternyata hanya ilusi yang dibangun rapih oleh seorang perempuan asal Kediri, Jawa Timur, bernama Enjang Widi Palupi, kelahiran 27 Oktober 1978.
Azura Luna hidup seolah berasal dari keluarga bangsawan, mengklaim sebagai lulusan universitas prestisius seperti Harvard, MIT, dan Brown University.
Ia bahkan sering tampil di ajang glamor seperti Paris Fashion Week, mengenakan busana desainer, membawa tas Hermès, dan memperlihatkan perhiasan mewah di berbagai belahan dunia.
Namun, semua itu hanyalah lapisan dari kebohongan besar yang dibangun demi menipu kalangan elit dunia.
Klaim Elit, Ekonomi Sulit
Tulisan menarik:
Berdasarkan catatan, Enjang Widi Palupi adalah alumnus SMA Negeri 2 Kediri, tanpa latar belakang akademik maupun keturunan bangsawan seperti yang ia klaim selama bertahun-tahun.
Berkat kemampuannya membangun citra diri, ia berhasil masuk dalam lingkaran sosial kelas atas dan menipu banyak tokoh penting, mulai dari pengusaha hotel, pembeli barang mewah, hingga nama besar seperti Hunter Biden, putra Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Pada tahun 2018, Azura diundang secara pribadi ke kediaman keluarga Biden. Ia diyakini saat itu berhasil membuat Hunter Biden percaya bahwa dirinya adalah calon ratu dari kerajaan fiktif di Indonesia.
Akses ke kalangan elite ini membuatnya mampu meraup keuntungan hingga USD 500.000 atau sekitar Rp7 miliar, baik dalam bentuk uang tunai, hadiah, maupun barang berharga.
Jejak Penipuan Mulai Terkuak
Skema penipuan Azura mulai terbongkar setelah sejumlah korban mengajukan laporan. Salah satunya adalah Sofia, seorang wanita asal Los Angeles, yang mengaku membeli tas Hermès senilai Rp1,2 miliar dari Azura yang ternyata hanya barang palsu.
Tak hanya menjual tas mewah palsu, Azura juga diketahui menjual barang-barang bermerek dengan identitas palsu dan memalsukan sertifikat keasliannya.
Pada tahun yang sama, Azura sempat ditangkap di Beverly Hills, Amerika Serikat, namun akhirnya dibebaskan karena minimnya bukti forensik mengenai barang bukti yang dijualnya.
Meski demikian, proses investigasi terus berjalan dan kini ia masuk dalam daftar buronan Interpol, serta dianggap sebagai pelaku penipuan lintas negara yang licin dan manipulatif.
Identitas Ganda dan Persona Ilusi
Dalam menjalankan aksinya, Azura tak hanya menggunakan satu nama. Ia kerap berganti identitas, mulai dari Ellie, Alexandra, hingga Miss M, tergantung pada konteks sosial dan negara tempat ia menjalankan aksinya.
Strateginya sangat terencana, Ia memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk membangun persona sosialita sukses, spiritual, dan terpelajar. Ia juga diketahui menjalin hubungan asmara dengan beberapa pria kaya demi melancarkan misinya.
Banyak korbannya adalah orang-orang yang terpikat oleh citra elegan dan kredensial akademik palsu Azura. Ia memahami psikologi korban, dan dengan gaya bicara yang meyakinkan, berhasil menanamkan kepercayaan dalam waktu singkat.
Kasus Azura Luna menjadi salah satu penipuan sosialita paling fenomenal dalam dekade terakhir bukan hanya karena korban-korbannya berasal dari lingkaran elite dunia, tapi juga karena kemampuannya menyulap kebohongan menjadi gaya hidup yang meyakinkan.
Kini, dunia mengenalnya bukan lagi sebagai ikon fashion atau sosialita, melainkan sebagai buronan internasional yang sedang diburu atas skema penipuan bertingkat tinggi.