Health

Selasa, 24 Jun 2025, 09:00 WIB

Manfaat dan Risiko Intermittent Fasting untuk Diet dan Kesehatan Tubuh

Manfaat dan Risiko Intermittent Fasting untuk Diet dan Kesehatan Tubuh

Doc: Istimewa

JAKARTA, KUCANTIK.COM -  Banyak orang mikir kalau mau nurunin berat badan, cukup dengan coba intermittent fasting dan ngurangin asupan kalori. Nah, menurut info dari Health Line, riset terbaru bilang kalau metode intermittent fasting ini ternyata bisa sama efektifnya kayak diet yang ngatur kalori secara ketat. Intermittent fasting sendiri adalah pola makan yang ngatur waktu antara kapan kita makan dan kapan harus puasa.

Cara Intermittent Fasting Buat Efektif Turunin Berat Badan

Intermittent fasting jadi salah satu cara populer buat nurunin berat badan. Metodenya beragam, mulai dari 16/8 (puasa 16 jam, makan 8 jam), 5:2 (makan normal 5 hari, batasi kalori 500–600 di 2 hari), sampai puasa selang-seling tiap hari. Selama puasa, penting untuk tetap terhidrasi dan saat makan, jaga pola makan tetap sehat dan bergizi.

Studi terbaru menunjukkan bahwa intermittent fasting bisa sama efektifnya dengan diet kalori biasa. Metode ini nggak cuma bantu nurunin berat badan, tapi juga punya manfaat lain seperti ningkatin sensitivitas insulin dan metabolisme. Hasilnya akan lebih maksimal kalau dijalani secara konsisten.

Manfaat Intermitten Fasting

Intermittent fasting nggak cuma bantu turunin berat badan, tapi juga punya efek positif buat kesehatan. Beberapa manfaatnya antara lain bisa menurunkan risiko penyakit jantung, bantu mengontrol tekanan darah, jaga kadar gula darah tetap stabil, ningkatin sensitivitas insulin, dan mengurangi peradangan di tubuh.

Meski begitu, penting diingat kalau sebagian besar penelitian masih fokus pada manfaat jangka pendek, terutama soal berat badan dan kesehatan metabolik. Efek jangka panjang dari pola makan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Efek Samping Intermitten Fasting

Sama seperti diet lainnya, intermittent fasting juga punya risiko kalau dijalani tanpa perencanaan yang tepat. Efek samping yang bisa muncul antara lain rasa lapar berlebihan, lemas, sulit fokus, hingga masalah pencernaan. Buat yang punya kondisi medis tertentu seperti diabetes, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum mencoba.

Pada dasarnya, baik intermittent fasting maupun diet rendah kalori bisa sama-sama efektif untuk menurunkan berat badan asal dilakukan dengan disiplin dan sesuai kemampuan. Nggak ada metode yang paling sempurna, yang penting sesuaikan dengan gaya hidup dan kondisi tubuh masing-masing.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari R Alief Abiyya
ARTIKEL TERKAIT