Lifestyle

Selasa, 24 Jun 2025, 14:05 WIB

Siap Meluncur! Koperasi Desa Merah Putih Gelontorkan Rp400 T untuk Perempuan dan Ekonomi Lokal

Siap Meluncur! Koperasi Desa Merah Putih Gelontorkan Rp400 T untuk Perempuan dan Ekonomi Lokal

Doc: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/rwa

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Pemerintah tengah mempersiapkan langkah besar untuk membangkitkan ekonomi akar rumput melalui Program Koperasi Desa Merah Putih. Rencananya, akan dibentuk 80.000 koperasi di seluruh pelosok Nusantara, dengan anggaran jumbo senilai Rp400 triliun.

Uniknya, pembahasan skema pendanaan program ini akan dilakukan di kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, pada Senin sore (24/6/2025).

Rapat hangat ini akan melibatkan Presiden dan Menteri Koperasi & UKM, Budi Arie Setiadi, guna memastikan pengembangan dan operasional koperasi berjalan sesuai rencana setelah urusan legalitas rampung di Kementerian Hukum dan HAM.

Perempuan Jadi Target Utama Pemberdayaan

Tak sekadar soal ekonomi, Program Koperasi Desa Merah Putih juga hadir membawa semangat pemberdayaan perempuan.

Kementerian Koperasi menegaskan bahwa program ini memberi perhatian khusus bagi kaum perempuan di desa untuk ikut berperan aktif, baik sebagai anggota, pengelola, hingga pemimpin koperasi.

Di banyak desa, perempuan seringkali menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, entah lewat kerajinan, produksi makanan rumahan, pertanian, atau usaha mikro. 

Sayangnya, tak sedikit dari mereka yang terkendala akses modal dan pelatihan usaha.

Lewat koperasi, mereka akan difasilitasi untuk:

  • Mendapat akses modal usaha hingga Rp3 miliar per koperasi

  • Ikut pelatihan manajemen usaha, keuangan, dan digitalisasi UMKM

  • Menjual produk lokal ke pasar yang lebih luas, termasuk ekspor

  • Membangun solidaritas antarperempuan desa melalui sistem usaha kolektif

“Koperasi desa bukan hanya urusan simpan-pinjam, tapi juga alat transformasi sosial. Kita ingin perempuan desa bisa punya peran strategis, bukan hanya jadi penonton,” ujar Budi Arie.

Mulai Beroperasi Juli–Oktober 2025

Setelah legalitas koperasi difinalisasi akhir Juni, 80.000 koperasi desa dijadwalkan mulai beroperasi antara Juli hingga Oktober 2025.

Masing-masing koperasi akan disesuaikan dengan potensi khas desa setempat mulai dari pertanian, pariwisata, hingga produk kreatif dan kuliner lokal.

Dan ya, salah satu misi besar dari program ini adalah membuka jalan bagi perempuan untuk naik kelas sebagai pelaku ekonomi, bukan hanya di rumah tapi juga di ruang publik.

Bayangkan, ibu-ibu rumah tangga, petani perempuan, dan pengrajin lokal bisa bersinergi membangun bisnis bersama, dengan dukungan penuh dari negara.

Pinjaman Tanpa Hibah, Tapi Ramah Perempuan

Pemerintah menetapkan plafon pinjaman hingga Rp3 miliar per koperasi, disalurkan oleh bank BUMN. Skemanya bukan hibah, melainkan pinjaman lunak yang dapat dicicil selama enam tahun.

Untuk memastikan perempuan desa bisa benar-benar mengakses manfaat ini, koperasi akan dilengkapi pendampingan dan pelatihan inklusif, khususnya untuk kelompok rentan dan perempuan dengan usaha mikro skala rumahan.

Dengan mengintegrasikan semangat gotong royong, keadilan ekonomi, dan inklusi gender, Koperasi Desa Merah Putih tak sekadar program melainkan gerakan ekonomi kerakyatan modern.

Harapannya, desa tak lagi tertinggal, melainkan menjadi pusat pertumbuhan baru, di mana perempuan turut memimpin perubahan.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari Fitrya A Kusumah
ARTIKEL TERKAIT