Parenting

Kamis, 19 Jun 2025, 13:00 WIB

Hal-Hal yang Harus Disiapin Kalau Anak Mau Masuk SD, Penting Buat Dipraktekan

Hal-Hal yang Harus Disiapin Kalau Anak Mau Masuk SD, Penting Buat Dipraktekan

Doc: Antara

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Psikolog klinis anak dan remaja lulusan Universitas Padjajaran, Michelle Brigitta Shanny, M.Psi., menyampaikan bahwa selain faktor usia, ada banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan orang tua saat mempersiapkan anak memasuki dunia sekolah.

Dilansir Antara, Michelle nekenin pentingnya membangun rutinitas harian yang konsisten, mulai dari waktu bangun tidur hingga membiasakan anak mandiri dalam merawat dirinya sendiri sebagai langkah awal yang harus diperhatikan orang tua sebelum anak masuk ke lingkungan akademik.

“Apalagi udah mulai masuk SD yang di mana guru itu kan udah enggak cuman perhatiin satu anak aja ya tapi banyak anak dalam satu kelas,” kata Michelle.

Michelle jelasin bahwa saat anak mulai duduk di bangku SD, kemandirian sudah harus mulai dibentuk. Misalnya, anak diharapkan sudah bisa makan sendiri, pergi ke toilet tanpa bantuan, berbicara kepada guru saat membutuhkan sesuatu, memakai sepatu, serta membereskan tas atau barang-barangnya sendiri.

Psikolog dari Vajra Gandaria ini juga nekenin pentingnya keterampilan sosial. Orang tua perlu perhatiin apakah anak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik sama teman sebaya, bisa menunggu giliran saat bermain, serta mampu menyelesaikan konflik kecil yang mungkin muncul saat beraktivitas bersama.

Selain itu, interaksi anak dengan guru juga tak kalah penting, seperti bagaimana anak meminta bantuan dengan cara yang sopan atau menyapa temannya. Aspek perkembangan emosional pun perlu diperhatikan, khususnya dalam hal gimana anak mengelola emosinya ketika menghadapi situasi yang membuatnya tidak nyaman di lingkungan sekitar.

“Apakah dia langsung nangis, langsung marah besar atau langsung nyerang temennya secara agresif ketika ada hal yang nggak sesuai dengan keinginan dia, nah diharapkan dia udah bisa belajar menyampaikan perasaan, emosi, kebutuhan, keinginannya itu dengan kata-kata bukan lagi dengan agresivitas, misalnya juga dengan cari bantuan ke orang yang lebih dewasa,” jelasnya.

Michelle juga jelasin kalau kemampuan sosial juga mencakup dua aspek penting, yakni kemampuan reseptif atau memahami instruksi, serta kemampuan ekspresif untuk menyampaikan kebutuhan secara fungsional.

Kedua kemampuan ini penting buat anak dapat berkomunikasi sehari-hari, seperti bercerita kepada teman atau guru, serta menjawab pertanyaan yang diajukan. Dengan keterampilan reseptif dan ekspresif yang baik, anak diharapkan mampu melakukan percakapan dua arah secara bergantian, mendengarkan lawan bicara, dan meminta bantuan secara verbal dengan cara yang tepat.

Beri komentar, dan mulailah diskusi bersama kami
Tulisan Lainnya dari R Alief Abiyya
ARTIKEL TERKAIT