Health
Geger! Virus Polio Terdeteksi Lagi di Papua Nugini, WHO Umumkan Wabah Baru
JAKARTA, KUCANTIK.COM - MCantiks, kabar kurang menyenangkan datang dari negara tetangga kita, Papua Nugini.
World Health Organization (WHO) baru saja mengumumkan bahwa virus polio jenis cVDPV2—alias circulating vaccine-derived poliovirus type 2—telah ditemukan di tubuh dua anak sehat di sana. Temuan ini diumumkan pada 20 Mei lalu, dan langsung bikin dunia kesehatan global siaga penuh, seperti dilansir dari The Straits Times.
Meskipun kedua anak yang terdeteksi virus ini dalam kondisi sehat, kehadiran virus polio, baik yang liar maupun yang berasal dari vaksin, selalu dianggap sebagai kejadian darurat kesehatan masyarakat. WHO pun menetapkan kejadian ini sebagai “wabah polio”.
Polio sendiri merupakan penyakit menular yang bisa menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak di bawah usia dua tahun. Yang bikin ngeri, virus ini sering kali datang tanpa gejala, jadi bisa menyebar diam-diam tanpa disadari.
FYI, saat ini virus polio liar (wild poliovirus) hanya masih bertahan di dua negara, Pakistan dan Afghanistan. Tapi sayangnya, versi mutasi dari virus yang berasal dari vaksin—seperti cVDPV2 yang muncul di Papua Nugini—masih berkeliaran dan menyebabkan wabah di berbagai negara lain seperti Nigeria dan Ethiopia.
Cantiks, yang bikin kasus ini makin miris adalah fakta bahwa ini bukan kali pertama Papua Nugini kena wabah polio. Pada 2018 lalu, daerah yang sama—yaitu Kota Lae di Provinsi Morobe—juga jadi lokasi kemunculan wabah polio. Dan kini, lima tahun berselang, skenario serupa terulang lagi.
Padahal, vaksin polio sudah terbukti ampuh mencegah semua jenis virus ini. Tapi sayangnya, cakupan vaksinasi di Papua Nugini masih sangat rendah, bahkan untuk dosis ketiga yang krusial, baru sekitar 44 persen anak yang mendapatkannya. Rendahnya angka ini bikin virus punya celah untuk kembali menyerang.
Setelah pengumuman dari WHO, otoritas kesehatan langsung gerak cepat buat melacak kemungkinan penularan lanjutan dan menggencarkan kampanye vaksinasi di wilayah terdampak. Tujuannya jelas, memutus rantai penyebaran sebelum terlambat.
Jadi, Cantiks, meskipun kejadian ini terjadi di luar Indonesia, tetap jadi pengingat penting buat kita semua tentang pentingnya vaksinasi. Apalagi di tengah maraknya informasi palsu soal vaksin, fakta-fakta seperti ini penting banget buat diingat, vaksin bukan cuma soal perlindungan diri, tapi juga menjaga komunitas tetap aman.
Stay aware and stay healthy, Cantiks!