Mimpi Jadi Kreator Digital? Intip Peluang Karir Setelah RRI, TVRI dan ANTARA Merger

YOGYAKARTA, KUCANTIK.COM - Hai, Cantiks! Mungkin kamu denger berita soal wacana penggabungan RRI, TVRI, dan kantor berita Antara. Kedengarannya teknis banget ya? Tapi, buat kamu yang punya mimpi atau passion di dunia media, penyiaran, atau jadi content creator, ada sisi menarik lho di balik rencana 'merger' ini!

Gagasan ini muncul karena RRI, TVRI, dan Antara (yang sering disebut media publik) perlu banget adaptasi sama era digital yang serba cepat dan penuh informasi. Mereka pengen bikin sinergi, lebih efisien, dan kontennya makin nyambung sama audiens, termasuk kamu! Bayangin, institusi bersejarah ini bisa bertransformasi jadi super keren, kayak model Prasar Bharati di India yang sukses modernisasi, tapi tetap jaga identitas.

Rupanya, di sinilah serunya buat kamu yang tertarik berkarir di media. Kalau transformasi ini berhasil, peran-peran di RRI/TVRI/Antara nggak cuma jadi penyiar atau jurnalis 'tradisional'. Studio mereka bisa jadi pusat kreatif buat bikin podcast, konten digital, dokumenter isu lokal skala nasional. Jadi bagian dari media publik artinya kamu punya peran penting buat nyediain informasi kredibel, melawan hoaks, dan jadi suara terpercaya di tengah bisingnya info digital. Itu kan 'asyik' banget, bikin kerjaan kamu terasa punya dampak.

Menurut Aisha (23), lulusan ilmu komunikasi, "Media publik itu punya jangkauan luas dan fungsi strategis. Kalau mereka serius digitalisasi dan buka ruang buat kreator muda, ini bisa jadi tempat yang menarik banget buat berkarya. Nggak cuma belajar teknis, tapi juga gimana bikin konten yang bermanfaat buat masyarakat luas." Institusi ini juga disebut bisa jadi pusat pengembangan SDM media lho, kesempatan buat kamu ngasah skill.

Jadi, di balik wacana merger yang kompleks, ada potensi besar buat media publik Indonesia bertransformasi dan jadi tempat berkarir yang menarik, serta berdampak. Buat kamu yang punya passion di bidang ini, siap-siap ya! Bisa jadi, disinilah masa depan karir kamu menanti, jadi bagian dari 'living legacy' media Indonesia yang modern.