Mitos atau Fakta? Ini Dia Penjelasan Kenapa Kondisi Wajah Bisa Menjadi Petunjuk Jenis Kelamin Si Kecil!
Jum'at, 02 Mei 2025, 14:40 WIB
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Pernahkah Cantiks mendengar kalau wajah yang kusam dan berjerawat saat hamil bisa menjadi tanda bahwa si kecil adalah seorang perempuan, dan sebaliknya, kalau wajah tetap glowing, berarti anaknya laki-laki? Wah, seru banget, kan, tebak-tebakan kayak gini! Tapi, apakah benar kondisi wajah selama hamil bisa jadi petunjuk jenis kelamin bayi? Atau jangan-jangan cuma mitos belaka?
Yuk, simak penjelasan lebih dalam tentang mitos-mitos yang beredar seputar kehamilan dan jenis kelamin si kecil yang ternyata belum tentu benar!
Ket. Foto: — Sumber: Freepik
Mitos-Mitos Tentang Jenis Kelamin Bayi yang Wajib Cantiks Ketahui
Mitos tentang kehamilan dan jenis kelamin bayi memang sudah ada sejak zaman dahulu, dan terus diwariskan hingga sekarang. Tapi, apakah mitos ini didukung oleh bukti ilmiah? Berikut ini beberapa mitos yang sering kali dipercaya oleh banyak orang:
Mitos: Perut Tinggi, Bayi Perempuan; Perut Rendah, Bayi Laki-laki Fakta: Penampilan perut ibu hamil sangat bervariasi, tergantung pada tipe tubuh dan tahap kehamilan, bukan pada jenis kelamin bayi. Jadi, tak ada hubungan antara tinggi atau rendahnya perut dengan jenis kelamin.
Mitos: Janin Laki-laki Bikin Rambut Kaki Ibu Tumbuh Lebih Cepat Fakta: Janin, baik laki-laki maupun perempuan, tidak memengaruhi pertumbuhan rambut ibu, karena hormon janin tidak cukup untuk berperan dalam hal ini.
Mitos: Air Seni Berwarna Cerah, Bayi Laki-laki; Air Seni Kusam, Bayi Perempuan Fakta: Warna air seni ibu lebih dipengaruhi oleh hidrasi tubuh dan makanan yang dikonsumsi, bukan jenis kelamin bayi.
Mitos: Janin Laki-laki Punya Denyut Jantung Lebih Cepat Fakta: Denyut jantung janin bervariasi tergantung pada usia dan tingkat aktivitasnya. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa denyut jantung bisa digunakan untuk menebak jenis kelamin bayi.
Mitos: Mengidam Makanan Asam atau Asin, Bayi Laki-laki; Mengidam Makanan Manis, Bayi Perempuan Fakta: Keinginan untuk mengidam makanan tertentu selama kehamilan tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Ini lebih disebabkan oleh perubahan hormonal yang alami selama kehamilan.
Kenapa Mitos Jenis Kelamin Bayi Bisa Terus Beredar?
Sebelum adanya media cetak dan tulisan, masyarakat sangat bergantung pada tradisi lisan untuk menyampaikan cerita dan informasi, termasuk soal kehamilan. Kisah-kisah ini kemudian diwariskan turun-temurun dan banyak yang akhirnya dianggap sebagai kebenaran. Meskipun banyak yang percaya, sebaiknya mitos-mitos ini disikapi dengan bijak dan tidak dijadikan patokan utama dalam merawat kehamilan.
Apa Kata Ilmu Pengetahuan Tentang Hubungan Wajah Cantiks dan Jenis Kelamin Bayi?
Hingga kini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan bahwa wajah ibu hamil dapat mengindikasikan jenis kelamin janin. Perubahan pada kulit wajah, seperti jerawat atau kulit kusam, lebih disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron yang terjadi selama kehamilan. Hal ini telah dibuktikan melalui berbagai studi, salah satunya yang diterbitkan oleh American Academy of Dermatology (AAD), yang menunjukkan bahwa perubahan kulit saat hamil lebih terkait dengan hormon, bukan jenis kelamin bayi.
Cara Pasti Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Untuk mengetahui jenis kelamin bayi dengan akurat, ada beberapa metode yang telah terbukti ilmiah:
Ultrasound (USG): Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada trimester kedua kehamilan (18â22 minggu) dan memiliki tingkat akurasi hingga 95â99% tergantung posisi bayi.
NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing): Tes ini mendeteksi kromosom bayi melalui darah ibu dan bisa lebih dari 99% akurat untuk mengetahui jenis kelamin.
Amniosentesis: Tes cairan ketuban yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi kelainan genetik, dengan akurasi 100%.
Chorionic Villus Sampling (CVS): Mengambil sampel jaringan dari plasenta untuk pemeriksaan genetik, dengan akurasi hampir 100%.
Mitos-mitos tentang wajah cantiks yang bisa mengungkap jenis kelamin bayi memang menarik, namun sebaiknya tidak dijadikan pegangan utama. Perubahan wajah yang terjadi selama kehamilan lebih disebabkan oleh perubahan hormon, bukan oleh jenis kelamin si kecil. Jadi, lebih baik percayakan hasil yang pasti pada metode medis yang telah terbukti akurat, seperti USG atau tes lainnya.