Rumah Tusuk Sate Masih Dianggap Sial? Ini Alasan Rumah Tusuk Sate Kerap Sepi Peminat

Senin, 23 Jun 2025, 23:10 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Di antara deretan rumah idaman, posisi “tusuk sate” masih sering jadi pilihan terakhir. Rumah yang berdiri tepat di ujung pertemuan dua jalan, seolah "dihantam" lurus oleh arah kendaraan, ini memang punya stigma tersendiri, baik secara budaya maupun praktis.

Meski kerap ditawarkan dengan harga miring, rumah tusuk sate tetap belum berhasil merebut hati banyak pencari hunian.

Ket. Foto: — Sumber: Freepik

Lalu, apa sebenarnya yang membuat posisi ini begitu “dihindari”? Apakah semata karena mitos, atau memang ada risiko nyata di baliknya?

Dalam kepercayaan feng shui, rumah tusuk sate diyakini berada di aliran energi buruk atau Sha Qi atau energi tajam yang mengalir lurus ke arah rumah.

Konon, posisi ini bisa membawa ketidakberuntungan, memicu konflik dalam keluarga, hingga berdampak pada kesehatan penghuninya.

Namun di luar unsur spiritual, ada alasan logis yang membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum memilih rumah di posisi ini:

  • Privasi berkurang karena rumah langsung menghadap jalan besar.

  • Sorotan lampu kendaraan di malam hari bisa mengganggu kenyamanan.

  • Risiko kecelakaan lebih tinggi karena berada di jalur lurus kendaraan.

  • Debu dan angin masuk langsung ke rumah tanpa filter alami.

Harga Lebih Terjangkau, Tapi Tetap Dilewati

Fakta menariknya, rumah tusuk sate biasanya dibanderol lebih murah dibanding unit sekitarnya, diskon bisa mencapai 5–15 persen. Tapi, harga miring belum tentu menjadikannya primadona. 

Banyak pengembang akhirnya memutar otak dengan menjadikan area tusuk sate sebagai taman, ruang terbuka, atau fasilitas umum demi meningkatkan nilai kawasan.

Namun, jangan salah. Posisi ini juga menyimpan potensi tersembunyi. Biasanya lahan rumah tusuk sate lebih luas dan punya visibilitas tinggi, ideal jika ingin membuka usaha rumahan atau merancang rumah dengan konsep arsitektur unik yang lebih stand out.

Strategi Developer: Menyulap Stigma Jadi Daya Tarik

Untuk menyiasati stigma yang melekat, pengembang masa kini semakin kreatif:

  • Mengubah arah pintu utama agar tidak langsung menatap jalan.

  • Membuat taman kecil atau buffer zone di depan rumah sebagai penghalang alami.

  • Memasang pagar tinggi atau fasad tertutup untuk menambah rasa aman.

  • Menempatkan area servis seperti carport atau gudang di sisi depan, mengalihkan fokus pandangan.

  • Menonjolkan keuntungan lahan ekstra, baik untuk taman, halaman belakang, maupun area komersial.

Beberapa pengembang juga mulai menggabungkan prinsip desain dan feng shui modern: dari penggunaan elemen air, tanaman penyeimbang, hingga fasad tertutup yang tetap estetis.

Rumah Tusuk Sate, Si Underdog yang Punya Potensi

Meski masih dihantui stigma, rumah tusuk sate bukan berarti harus dicoret dari daftar incaran. Dengan desain yang tepat dan edukasi konsumen yang baik.

Posisi ini bisa jadi pilihan menarik khususnya bagi yang mencari harga lebih terjangkau namun ingin ruang lebih luas atau punya rencana membuka usaha kecil di rumah.

Jadi, masih yakin ingin menghindarinya? Bisa jadi, justru di balik posisi yang sering dihindari ini, tersimpan peluang properti yang belum kamu pertimbangkan.

Redaktur: Fitrya A Kusumah

Penulis: Fitrya A Kusumah

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.