Asma Kambuh Saat Olahraga? Bisa Jadi Kamu Kena Exercise-Induced Asthma!

Kamis, 19 Jun 2025, 12:12 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, pernah enggak sih ngerasa sesak napas, batuk, atau dada terasa ketat waktu lagi olahraga?

Nah, jangan-jangan itu bukan cuma karena kamu kelelahan aja, tapi bisa jadi gejala dari kondisi yang disebut exercise-induced asthma alias exercise-induced bronchoconstriction (EIB).

Ket. Foto: — Sumber: Columbia Allergy

EIB ini adalah kondisi saat saluran napas menyempit selama atau setelah aktivitas fisik, dan biasanya dialami sama orang-orang yang punya riwayat asma. Tapi bukan berarti olahraga bikin kamu kena asma ya, Cantiks. EIB ini lebih kayak “pemicu” gejala asma buat mereka yang sudah punya kondisi tersebut.

Menurut Allergy and Asthma Foundation of America, sekitar 90 persen penderita asma bisa mengalami EIB saat olahraga, terutama saat cuaca dingin atau udara lagi kering banget. Jadi, kalau kamu termasuk yang gampang banget ngos-ngosan padahal cuma lari kecil, jangan anggap sepele.

Gejalanya seperti apa sih?

Gejala paling umum dari EIB adalah batuk yang muncul saat atau setelah olahraga. Tapi enggak cuma itu, Cantiks. Bisa juga muncul gejala lain kayak:

  • Napas yang bunyi “ngik-ngik” (wheezing)

  • Dada terasa sesak

  • Napas pendek dan cepat

  • Tenggorokan terasa nyeri

  • Daya tahan tubuh menurun pas olahraga

Biasanya, gejala ini muncul beberapa menit setelah mulai olahraga, dan makin parah sekitar 10–15 menit setelah aktivitas selesai.

Saat kita olahraga, napas kita jadi lebih cepat dan dalam. Otomatis, kita lebih sering bernapas lewat mulut, bukan hidung. Nah, udara yang masuk lewat mulut itu biasanya dingin dan kering, apalagi kalau kamu olahraga di luar ruangan. Udara dingin dan kering ini bikin saluran napas cepat kehilangan kelembapan, dan akhirnya menyempit. Inilah yang menyebabkan gejala EIB muncul.

Faktor yang bikin makin rentan

Beberapa faktor bisa memperparah gejala EIB, seperti:

  • Cuaca dingin atau udara yang sangat kering

  • Polusi udara, asap rokok, atau bau bahan kimia di gym

  • Serbuk sari (pollen) yang tinggi

  • Klorin di kolam renang

  • Infeksi saluran pernapasan atas

Olahraga yang intens dan melibatkan pernapasan berat seperti lari, bola basket, atau sepak bola, juga lebih rentan memicu gejala EIB dibanding olahraga seperti yoga atau berenang (asal bukan di kolam berklorin tinggi ya).

Kalau dibiarkan, bisa bahaya enggak?

Bisa banget, Cantiks. Kalau gejala EIB enggak ditangani, kamu bisa menghindari olahraga karena takut sesak. Padahal, olahraga itu penting banget buat kesehatan fisik dan mental. Di kasus yang lebih serius, EIB bisa menyebabkan serangan asma berat yang mengancam nyawa.

Tenang, Cantiks. Kamu tetap bisa olahraga dengan nyaman asal tahu cara ngatasinnya. Pertama-tama, pastikan kamu udah konsultasi sama dokter untuk dapetin diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Biasanya, dokter akan kasih obat pengontrol asma yang bisa diminum sebelum olahraga, serta inhaler darurat yang wajib kamu bawa setiap saat.

Beberapa tips lain yang bisa kamu coba:

  • Lakukan pemanasan sebelum olahraga supaya saluran napas enggak “kaget”

  • Pendinginan setelah olahraga juga penting biar napas kembali normal pelan-pelan

  • Pakai masker atau syal di cuaca dingin agar udara yang masuk lebih hangat dan lembap

  • Hindari olahraga saat kamu lagi flu atau pilek

  • Pilih jenis olahraga yang lebih bersahabat seperti jalan cepat, bersepeda santai, atau yoga

EIB bukan alasan buat kamu berhenti aktif bergerak. Justru, dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, kamu bisa tetap menjalani aktivitas fisik tanpa takut kambuh. Ingat, Cantiks, tubuh kita butuh gerak, dan kamu berhak menikmati hidup yang sehat dan aktif.

Kalau kamu curiga punya gejala EIB, jangan ragu buat konsultasi ke dokter ya. Jangan tunggu sampai gejala makin parah. Yuk, tetap aktif dan jaga napas tetap lega, Cantiks!

Redaktur: Nayla Shabrina

Penulis: Nayla Shabrina

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.