Entertainment
Kena Pukulan Telak! Ternyata Mahar Emas yang Diberikan Heri Horeh Saat Nikahi Riyuka Bunga Palsu, Kok Bisa?
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Kisah cinta (atau lebih tepatnya, drama rumah tangga) antara Riyuka Bunga dan komika Heri Horeh belakangan ini jadi sorotan publik. Semua bermula dari mahar pernikahan yang ternyata bukan sekadar simbol cinta melainkan sumber luka.
Dalam sebuah pengakuan mengejutkan, Riyuka mengungkap bahwa mahar 30 gram emas yang diberikan Heri ternyata palsu.
Hubungan mereka pun sebenarnya tak pernah benar-benar harmonis sejak awal. “Karena sudah agak enggak harmonis aja sih,” ujar Riyuka dalam sebuah wawancara.
Ia menyebut bahwa pendekatan Heri terlalu agresif dan penuh tekanan, bukan cinta. Bahkan, Riyuka sempat berharap syarat berat yang ia berikan yaitu rumah dan emas 30 gram akan membuat Heri mundur. Tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Dengan tekad bulat, Heri menyanggupi semua permintaan tersebut. Pernikahan pun terjadi, meski tanpa fondasi rasa saling mencintai. “Aku menikah karena kasihan,” aku Riyuka.
Heri sendiri tidak menyangkal, ia mengakui bahwa hubungan mereka dijalani bukan karena cinta sejati, melainkan karena tekanan yang sudah menggunung.
Situasi semakin pelik usai mereka resmi menikah. Rumah yang diberikan Heri untuk Riyuka malah dijual, dan uangnya digunakan untuk keperluan pribadi.
Belum selesai rasa kecewa itu, terungkap lagi bahwa mahar emas yang dijanjikan Heri ternyata palsu. Bagi Riyuka, ini menjadi pukulan telak dan bukti nyata bahwa dirinya telah dikhianati.
Perceraian pun tak terhindarkan. Mereka resmi berpisah pada 12 April 2025. Tak lama setelah itu, Riyuka memutuskan untuk speak up melalui media sosial, membongkar semua fakta yang selama ini disembunyikan.
Reaksi netizen pun beragam ada yang mendukung Riyuka, ada juga yang menyayangkan pernikahan ini harus kandas.
Menariknya, dalam wawancara terpisah, Heri justru mengaku bahwa semuanya dijalani demi konten media sosial. “Hubungannya memang enggak harmonis sejak awal,” katanya.
Ia mengisyaratkan bahwa tekanan dari ekspektasi sosial dan konten digital membuat pernikahan mereka jauh dari kebahagiaan yang seharusnya.
Tentu, kisah ini meninggalkan bekas bukan hanya bagi kedua belah pihak, tapi juga keluarga.
“Ada, ada, banyak sih (yang menyayangkan). Keluarga lah terutama, kenapa gitu ya gitu,” ucap Riyuka dengan nada getir saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.
Meski berakhir pahit, cerita Riyuka dan Heri jadi pengingat penting bahwa pernikahan bukan hanya soal formalitas atau tuntutan sosial. Kejujuran dan ketulusan tetap jadi pondasi utama dalam membangun sebuah hubungan.
Semoga keduanya bisa menemukan kebahagiaan di jalan yang baru.