Health
Kasus Kanker Usus Buntu Melejit di Gen Z dan Milenial, Empat Kali Lipat Lebih Banyak!
JAKARTA, KUCANTIK.COM - Cantiks, siapa sangka organ kecil seperti usus buntu ternyata bisa jadi tempat berkembangnya kanker, dan yang lebih mengejutkan, sekarang justru makin sering menyerang generasi muda kayak kita!
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine menemukan bahwa kasus kanker usus buntu meningkat drastis di kalangan Gen X dan milenial, bahkan empat kali lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Waduh!
Studi ini dipimpin oleh Dr. Andreana Holowatyj dari Vanderbilt University Medical Center. Ia menyebutkan bahwa sepertiga kasus kanker usus buntu saat ini ditemukan pada orang dewasa berusia di bawah 50 tahun.
Sebagai pembanding, hanya 1 dari 8 kasus kanker kolorektal (usus besar dan rektum) yang menyerang kelompok usia muda. Jadi, bisa dibilang kanker usus buntu ini punya target market baru: anak muda!
Tapi jangan panik dulu, Cantiks. Kanker ini tetap tergolong langka banget, dengan angka kejadian hanya sekitar 1-2 kasus per sejuta orang setiap tahun di AS. Namun, tren peningkatannya di generasi muda tetap bikin para ahli waspada dan penasaran: ada apa, sih, yang bikin makin banyak anak muda kena?
Menurut para peneliti, penyebab pastinya masih belum diketahui. Tapi beberapa faktor yang dicurigai antara lain adalah perubahan gaya hidup, pola makan, paparan lingkungan seperti air, makanan, bahkan mikroplastik.
Kanker usus buntu juga beda dari kanker saluran cerna lainnya. Penyakit ini nggak bisa dideteksi lewat kolonoskopi biasa, dan sering kali baru ketahuan setelah pasien mengalami radang usus buntu (appendicitis) lalu menjalani operasi. Dari situ, baru deh ketahuan kalau ternyata di balik radangnya, ada kanker tersembunyi.
Dr. Deborah Doroshow dari Mount Sinai New York bilang, tantangan dari kanker ini adalah ia bisa diam-diam tumbuh tanpa gejala mencolok. Makanya, penting banget untuk nggak mengabaikan sinyal tubuh, terutama kalau kamu merasa lelah terus-menerus, ada nyeri perut yang nggak biasa, atau berat badan turun tanpa sebab jelas.
“Satu hal penting yang perlu diingat, Cantiks: kamu tahu tubuhmu lebih dari siapa pun. Kalau merasa ada yang janggal, jangan ragu untuk periksa ke dokter,” ujar Doroshow, dikutip dari NBC News, Rabu, (11/6).
Ia juga mengingatkan, kadang tenaga medis bisa aja meremehkan keluhan anak muda. Di sinilah pentingnya self-advocacy, berani menyuarakan keresahanmu sendiri, terutama kalau kamu perempuan atau orang dengan latar belakang minoritas.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Enggak perlu parno setiap kali sakit perut, tapi waspadalah kalau rasa sakit itu menetap, datang terus-menerus, dan bikin kamu nggak nyaman dalam waktu lama. Dengarkan tubuhmu, jangan cuek sama sinyal-sinyalnya, dan jangan malu untuk cari second opinion kalau perlu.
Ingat, Cantiks: lebih baik waspada daripada terlambat. Stay aware, stay healthy!