Makan Ayam Bisa Picu Kanker? Ini Fakta Mengejutkannya!
Rabu, 14 Mei 2025, 17:36 WIBJAKARTA, KUCANTIK.COM -Â Siapa sih di antara Cantiks yang nggak doyan ayam goreng krispi, chicken wings, atau chicken katsu dengan saus mayo melimpah?
Tapi, sebuah studi terbaru dari Italia Selatan bikin heboh jagat kuliner sehat karena katanya, makan ayam lebih dari 300 gram seminggu bisa ningkatin risiko kanker saluran pencernaan dan angka kematian secara keseluruhan. Wah, seriusan?
Yup, penelitian yang dimuat di jurnal Nutrients ini bilang, konsumsi ayam dan kalkun secara berlebihan (lebih dari 300 gram seminggu) bisa ningkatin risiko kematian sebanyak 27% dan risiko kanker gastrointestinal sebesar 2,3%. Buat cowok, angkanya bahkan naik ke 2,6%. Fakta ini bikin banyak orang mulai ngeraguin: apa bener ayam masih jadi sumber protein paling aman?
Tapi tenang dulu, Cantiks. Penelitian ini bukan vonis final. Dua pakar yang diwawancarai Medical News Today, yaitu dr. Wael Harb (ahli onkologi) dan Kristin Kirkpatrick (ahli gizi dari Cleveland Clinic), ngajak kita buat nggak langsung panik.
âPenelitian ini bersifat observasional, artinya cuma menunjukkan hubungan, bukan bukti sebab-akibat. Jadi belum tentu ayamnya yang salah,â kata dr. Harb pada Senin, (12/5).
Menurutnya, ayam tetap punya tempat penting dalam pola makan sehat, terutama yang mengikuti prinsip diet Mediterania yang terkenal anti-kanker dan jantung.
Kedua ahli juga sepakat bahwa yang perlu kita curigai bukan cuma daging ayamnya, tapi juga gimana ayam itu dimasak. Ayam yang digoreng, dibakar, atau dipanggang pada suhu tinggi bisa menghasilkan senyawa kimia berbahaya seperti HCA dan PAH, dua zat yang punya potensi karsinogenik alias bisa memicu kanker. Dan ini bukan cuma berlaku buat ayam aja loh, Cantiks, tapi juga buat daging merah.
Kristin menambahkan, ayam olahan kayak nugget beku atau ayam tepung goreng garing punya risiko yang lebih tinggi dibanding ayam panggang tanpa kulit. Jadi, antara chicken nugget dan grilled chicken breast jelas beda cerita, ya.
Debat lama soal daging putih vs daging merah juga kembali mencuat. Meski ayam dan kalkun punya kadar lemak lebih rendah, penelitian tahun 2019 bilang dua-duanya bisa sama-sama ningkatin kolesterol jahat dalam darah. Jadi, jangan terlalu cepat men-judge daging merah sebagai "penjahat utama".
Yang kurang dari studi baru ini juga cukup krusial, Cantiks. Mereka nggak ngasih detail soal jenis ayam yang dimakan, apakah itu ayam deli olahan atau dada ayam panggang polos. Padahal, jenis dan cara pengolahan bisa banget ngubah dampaknya ke tubuh.
Tenang, Cantiks. Para ahli bilang kamu nggak perlu langsung puasa ayam. Selama konsumsi ayammu masih dalam batas wajar â yaitu maksimal 300 gram per minggu, tanpa kulit, nggak digoreng panas-panas, dan nggak diolah secara berlebihan â kamu masih aman, kok.
Bahkan, dr. Harb nyaranin untuk kamu yang punya riwayat kanker di keluarga atau super peduli sama kesehatan, coba batasi jadi 200 gram per minggu aja dan tambah protein dari ikan, kacang-kacangan, atau tahu-tempe.
Yang lebih penting lagi, gaya hidup kamu secara keseluruhan. âDaripada buru-buru stop makan ayam, mendingan kamu berhenti merokok dulu deh kalau masih ngebul,â sindir Kristin.
Ayam bukanlah musuh. Tapi cara kita mengonsumsi dan mengolahnya yang harus lebih bijak. Nggak ada makanan yang 100% aman atau 100% jahat, semuanya soal balance dan gaya hidup.
Jadi, buat Cantiks yang suka makan ayam, nggak perlu panik. Tapi yuk, mulai lebih mindful dengan pilih ayam segar, masak dengan cara sehat, dan jangan lupa imbangi dengan sayur, buah, dan olahraga teratur. Karena glow-up itu bukan cuma soal skincare, tapi juga soal apa yang kamu masukin ke tubuhmu
Redaktur: Nayla Shabrina
Penulis: Nayla Shabrina
PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.