Film Baru Jisoo BLACKPINK Omniscient Readers Viewpoint Dinilai Hapus Sejarah, Fans Marah: Semoga Gagal Total!

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Film Omniscient Readers Viewpoint, yang dibintangi Jisoo BLACKPINK, mendadak menuai sorotan tajam dari publik. 

Bukannya disambut hangat, netizen justru ramai-ramai mengecam proyek ini karena dianggap merusak konteks sejarah penting dalam alur ceritanya.

Film adaptasi dari web novel populer dengan genre fantasi aksi, mengisahkan dunia fiksi yang tiba-tiba menjadi kenyataan. Karakter utamanya, Kim Dokja, harus bertahan hidup bersama protagonis Yoo Joong Hyuk setelah dunia runtuh. 

Para karakter dalam film memperoleh kekuatan dari entitas supernatural yang disebut Rasi Bintang, mirip seperti dewa pelindung.

Masalah muncul ketika karakter Lee Ji Hye yang diperankan Jisoo diperlihatkan memegang pistol dalam poster terbaru. 

Padahal, dalam versi aslinya, Lee Ji Hye diasosiasikan dengan Rasi Bintang Laksamana Yi Sun Sin, pahlawan perang Korea yang terkenal menggunakan pedang dan busur. 

Netizen menilai penggunaan pistol tidak hanya tidak sesuai, tapi juga melecehkan warisan sejarah Laksamana Yi, yang dikenal melawan senjata api Jepang saat Perang Imjin (1592-1597).

Protes kian meluas setelah sejumlah elemen penting sejarah Korea yang sebelumnya muncul dalam novel maupun webtoon, seperti referensi pada pejuang kemerdekaan Ahn Jung Geun dan aktivis Yoo Gwan Soon dilaporkan dihilangkan untuk pasar global, terutama Jepang.

Netizen menumpahkan kekecewaan mereka di berbagai forum daring.
“An Jung Geun, Yoo Gwan Soon, Yi Sun Sin semua dihapus?”*
“Saya menyesal pernah membaca novelnya.”
“Semoga film ini benar-benar flop.”

CEO Reallize Pictures, Won Dong Yeon, memberikan klarifikasi perubahan ini merupakan bagian dari adaptasi dan disetujui oleh penulis asli Joo Ho Min.

Meski begitu, tidak ada penjelasan spesifik mengenai senjata yang dipegang karakter Jisoo. Berbeda dengan karakter lain seperti Yoo Joong Hyuk yang tetap diperlihatkan menggunakan pedang.

Ketidakpuasan fans di Korea makin menguat menjelang perilisan film yang dijadwalkan pada Juli.

Banyak yang merasa nilai-nilai sejarah telah dikorbankan demi komersialisasi, membuat mereka bersikap keras terhadap proyek ini.