Punya Makna Mendalam, Hari Raya Waisak Identik dengan Perayaan Tiga Peristiwa Penting dalam Kehidupan Buddha

Minggu, 11 Mei 2025, 05:00 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM – Hari Raya Waisak adalah salah satu perayaan terbesar dalam tradisi Buddhis yang dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia seperti Indonesia, Sri Lanka, Thailand, dan Myanmar. Melalui perayaan ini, umat Buddha diingatkan kembali akan makna sejati dari kehidupan dan harapan akan tercapainya pencerahan bagi semua makhluk.

Perayaan ini biasanya jatuh pada bulan purnama bulan Vesak, yang biasanya berlangsung pada bulan Mei atau Juni menurut penanggalan Gregorian. Waisak tidak hanya sebagai momen peringatan kelahiran Buddha, tetapi juga mengandung makna mendalam yang terkait dengan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha. Berikut ini adalah tiga peristiwa utama tersebut:

Ket. Foto: — Sumber: Freepik

1. Kelahiran Buddha (Pabbajja)

Peristiwa pertama yang diingat dalam perayaan Waisak adalah kelahiran Siddhartha Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha. Menurut legenda, Siddhartha lahir di taman Lumbini sekitar 2.500 tahun yang lalu. Kelahirannya menandai awal dari perjalanan spiritual yang akan mengubah pandangan manusia tentang kehidupan dan penderitaan. Pada hari Waisak, umat Buddha memperingati momen kelahiran ini dengan berbagai upacara keagamaan, seperti meditasi, doa, dan pementasan cerita kehidupan Buddha.

2. Pencerahan (Buddha mencapai Penerangan)

Peristiwa kedua yang sangat penting dalam perayaan Waisak adalah saat Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India. Setelah berminggu-minggu bermeditasi dan berjuang melawan berbagai godaan dan keragu-raguan, Siddhartha Gautama akhirnya mencapai pencerahan dan memahami kebenaran tentang penderitaan dan cara mengatasinya. Pencerahan ini menandai dimulainya ajaran Buddha tentang jalan menuju pencerahan dan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian (samsara). Umat Buddha memperingati momen ini dengan melakukan meditasi, khotbah, dan refleksi atas ajaran-ajaran Buddha.

3. Parinirvana (Wafatnya Buddha dan mencapai Pencerahan Akhir)

Peristiwa terakhir yang diingat dalam perayaan Waisak adalah saat Buddha mencapai Parinirvana, yaitu saat beliau meninggal dunia dan mencapai keadaan pembebasan akhir dari siklus kelahiran dan kematian. Peristiwa ini menandai berakhirnya kehidupan fisik Buddha di dunia ini, tetapi ajarannya tetap hidup dan menjadi pedoman umat manusia. Peringatan ini mengajarkan umat Buddha untuk menghormati warisan ajaran Buddha dan terus berusaha mengikuti jalan dharma.

Makna dan Pesan dalam Perayaan Waisak :

Perayaan Waisak bukan hanya sebagai momentum mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai waktu untuk merefleksikan makna kehidupan, memperbaiki diri, dan memperkuat komitmen untuk mengikuti ajaran Buddha. Umat Buddha di seluruh dunia melakukan berbagai kegiatan seperti meditasi bersama, membersihkan vihara, memberi sedekah, dan melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk syukur dan pengamalan dharma.

Redaktur: Nuraini Andriani

Penulis: Nuraini Andriani

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.