Rp957 Miliar Dipakai Buat Judi Online, Bansos Tak Lagi Efektif
Selasa, 08 Jul 2025, 14:24 WIBJAKARTA, KUCANTIK.COM- Guru Besar Sosiologi sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Bagong Suyanto, menilai pemberian bansos selama ini tidak efektif dalam upaya pengentasan kemiskinan.
âBansos sangat rawan diselewengkan, baik oleh oknum maupun warga miskin penerima bantuan, sehingga tidak ada perubahan secara mendasar di masyarakat,â katanya, Senin (7/7) menanggapi temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait Rp957 miliar dana bansos digunakan untuk judi online .
âMemang rawan dikorupsi maupun penyalahgunaan peruntukan seperti dipakai beli kuota untuk main sosmed, beli rokok yang nota bene membahayakan kesehatan, sampai untuk judi online,â ia menambahkan.
Menurut dia, pemerintah harus paham kalau judi online dalam pandangan sebagian masyarakat miskin dianggap sebagai jalan pintas yang mudah untuk mendapat uang karena mereka merasa tidak punya skill, dan akses jaringan untuk berbisnis, sehingga rawan terjerumus.
Dihubungi terpisah, peneliti Ekonomi dan Digital Celios, Nailul Huda mengatakan ketika sudah terindikasi ada penyimpangan penggunaan bansos untuk judi online, maka rekening mereka harus segera dibekukan agar memberi efek jera.
âKita lihat modus atau motif dari orang bermain judol ialah mendapatkan uang dengan cara yang mudah dan cepat. Tanpa ada alat yang terlampau mahal, proses mudah, pasti akan dilirik oleh masyarakat yang membutuhkan tambahan pendapatan,â katanya.
Sebelumnya diberitakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan ada 571.410 Nomor Induk Kependudukan (NIK), yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos), terlibat praktik judi online (judol) sepanjang 2024.
Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah kepada Antara di Jakarta, Senin (7/7), mengatakan total deposit judi online dari 571.410 NIK penerima bansos selama 2024 itu mencapai 957 miliar rupiah dengan 7,5 juta kali transaksi.âJika data kami kembangkan, mungkin bisa lebih banyak lagi,â kata Natsir.
PPATK jelasnya telah melakukan pengujian dengan mengaitkan sebanyak 28,4 juta NIK terdaftar penerima bansos dengan 9,7 juta NIK pemain judi online.
Dari hasil pencocokan itu, ditemukan sebanyak 571.410 kesamaan NIK antara penerima bansos yang juga sekaligus pemain judi online.
Seiring dengan itu, PPATK telah diajak kerja sama oleh Kementerian Sosial untuk memastikan bantuan sosial tersalurkan secara efektif dan tepat sasaran sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Hasil analisis rekening penerima bantuan sosial dari PPATK akan digunakan sebagai pedoman untuk memastikan tepat sasaran, di tengah banyaknya rekening penerima bansos yang disinyalir dormant atau tidak melakukan transaksi apapun, kecuali menerima transfer.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan per 1 Juli 2025, Saifullah melaporkan lebih dari 20 triliun rupiah bansos telah tersalurkan kepada belasan juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan rincian bansos PKH sebanyak 8 juta lebih, KPM atau 80,49 persen dari total kuota KPM dengan nilai 5,8 triliun rupiah.
Untuk bansos sembako, sudah tersalurkan ke lebih dari 15 juta KPM atau sekitar 84,71 persen dari target, dengan nilai mencapai 9,2 triliun rupiah.
Redaktur: Diapari S
Penulis: Diapari S
PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.