Apa Itu Tarian Pacu Jalur? Budaya Riau yang Viral hingga Amerika

Sabtu, 05 Jul 2025, 21:00 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Tradisi Pacu Jalur, warisan budaya masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali menyita perhatian dunia.

Kali ini bukan hanya karena aksi mendayung dalam lomba perahu tradisional tersebut, melainkan karena penampilan unik tiga bocah penari yang berdiri di atas perahu saat perlombaan berlangsung.

Ket. Foto: Tarian pacu jalur — Sumber: Istimewa

Aksi mereka yang ekspresif dan penuh semangat terekam dalam video yang viral di berbagai media sosial global, bahkan menembus perhatian warganet dari Amerika Serikat.

Fenomena ini kemudian dikenal luas dengan istilah "Aura Farming", istilah viral yang dilekatkan pada gerakan energik para “penari jalur” cilik yang menjadi ikon baru dari Pacu Jalur.

Viral dengan Judul Unik: "Boat Kid Aura Farming"

Warganet internasional menyebutnya dengan berbagai nama kreatif seperti “Boat Kid Aura Farming” hingga “Aura Farming Kid on the Boat”.

Tak sedikit pula warga negara asing yang memparodikan gerakan para bocah ini, lengkap dengan iringan musik dan tarian khas Kuansing yang dinamis.

Video reaksi dan interpretasi gaya mereka kini membanjiri TikTok, Instagram, dan YouTube.

Fenomena ini menjadi promosi tak terduga bagi budaya lokal Riau. Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menyatakan bahwa momen ini merupakan peluang emas untuk memperkenalkan tradisi Pacu Jalur secara global.

“Ini momen luar biasa. Dunia melihat kita. Saatnya kita angkat Pacu Jalur jadi festival internasional!” ujarnya dilansir dari  JPNN.com, Jumat (4/7).

Dari Angkutan Hasil Bumi Menjadi Warisan Budaya

Awalnya, jalur atau perahu panjang ini digunakan masyarakat Kuansing untuk mengangkut hasil bumi seperti pisang dan tebu melalui sungai.

Namun, seiring waktu, jalur berubah fungsi menjadi media ekspresi seni dan budaya yang dilombakan dalam ajang Pacu Jalur.

Perahu atau "jalur" dibuat dari satu batang pohon utuh dan dapat menampung hingga 40 orang.

Proses pembuatannya sangat sakral dan penuh ritual, mulai dari penebangan hingga pengukiran, yang membuat setiap jalur memiliki identitas unik.

Tiga Bocah Penari Bukan Sekadar Hiburan

Yang menarik, tiga bocah di atas jalur bukan sekadar hiasan. Mereka memainkan peran penting dalam strategi perlombaan.

Dalam tradisi Pacu Jalur, posisi dan fungsi mereka memiliki nama dan makna tersendiri:

  • Tukang Tari (depan): Penari utama yang bertugas membakar semangat.

  • Timbo Ruang (tengah): Penyeimbang jalur dan pemberi aba-aba ritme.

  • Tukang Onjai (belakang): Pengatur irama dayung dan motivator pendayung.

“Gerakan mereka bukan hanya estetika, tapi juga strategi. Kalau bocah menghadap ke depan, itu artinya tim mereka sedang memimpin. Kalau menghadap ke belakang, berarti memberi semangat ke pendayung,” jelas Roni.

Sementara itu, para pendayung pun memiliki struktur dan fungsi tersendiri, seperti Tukang Concang di bagian depan untuk mengatur arah dan Tukang Uwik di belakang sebagai kemudi.

Dorongan untuk Menjadi Festival Internasional

Kepopuleran mendadak ini menjadi momentum yang sangat penting bagi promosi budaya Riau.

Pemerintah daerah berharap agar Pacu Jalur tidak hanya dikenal sebagai lomba tradisional lokal, tapi bisa naik kelas menjadi agenda pariwisata berskala internasional.

Dengan viralnya aksi penari cilik dan daya tarik budaya yang kuat, tradisi Pacu Jalur kini tidak hanya membanggakan masyarakat Kuansing, tapi juga Indonesia di mata dunia.

Redaktur: Fitrya A Kusumah

Penulis: Fitrya A Kusumah

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.