Bukan Sekadar Sehat, Diet Washoku Ala Jepang Ternyata Bisa Kurangi Risiko Depresi

Rabu, 02 Jul 2025, 15:15 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Gaya hidup sehat ala Jepang kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan hanya soal umur panjang atau kebugaran fisik, tetapi juga kaitannya dengan kesehatan mental.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Psychiatry and Clinical Neurosciences mengungkap bahwa pola makan tradisional Jepang, atau dikenal dengan Washoku diet, berpotensi mengurangi risiko depresi.

Ket. Foto: — Sumber: Freepik

Penelitian ini melibatkan 12.500 pekerja dari lima perusahaan besar di Jepang dalam periode 2018 hingga 2021. Mayoritas responden adalah pria dengan rata-rata usia 42,5 tahun.

Dalam survei tersebut, sekitar 30,9% responden melaporkan mengalami gejala depresi, seperti merasa putus asa dan kehilangan semangat.

Apa Itu Washoku Diet?

Washoku adalah pola makan tradisional Jepang yang berfokus pada ikan sebagai sumber protein utama, serta sayuran, kedelai, rumput laut, dan nasi putih sebagai komponen sehari-hari.

Ciri khasnya adalah rasa umami yang ringan dan penggunaan bahan-bahan alami rendah proses.

Peneliti menggunakan skala penilaian Washoku mulai dari 0 hingga 9 poin, berdasarkan seberapa sering seseorang mengonsumsi makanan seperti:

  • Nasi putih

  • Sup miso

  • Ikan

  • Sayuran rebus

  • Produk olahan kedelai (seperti natto dan tahu)

  • Jamur

  • Rumput laut

  • Teh hijau

  • Makanan asin

Mereka juga menyusun versi modifikasi Washoku dengan skala 0–11 poin, yang memperhitungkan konsumsi makanan mental-friendly seperti buah-buahan, sayuran mentah, produk susu, dan kebiasaan menghindari makanan asin.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi skor Washoku diet seseorang, semakin rendah risiko mengalami depresi.

Responden yang konsisten menjalankan pola makan tradisional ini memiliki risiko 17% hingga 20% lebih rendah mengalami gejala depresi dibandingkan mereka yang jarang mengikutinya.

Mengapa Washoku Baik untuk Mental?

Menurut para peneliti, manfaat ini dapat berasal dari kandungan gizi tinggi dalam makanan khas Jepang seperti:

  • Folat dari sayuran dan kedelai, penting untuk produksi serotonin dan dopamin dua neurotransmiter yang mengatur suasana hati

  • Antioksidan dari teh hijau, sayuran berwarna, dan miso, yang membantu melindungi otak dari stres oksidatif

  • Rasa umami yang diyakini merangsang sistem saraf parasimpatik, menciptakan rasa tenang dan relaksasi

Meski demikian, tim peneliti menekankan bahwa kesehatan mental tetap dipengaruhi banyak faktor, seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, jabatan pekerjaan, serta gaya hidup seperti tidur, olahraga, dan konsumsi alkohol atau rokok.

Namun, studi ini telah menyesuaikan data secara statistik untuk mengurangi bias dari faktor-faktor tersebut.

“Ini sangat menggembirakan, karena mendukung hipotesis bahwa pola makan Jepang bermanfaat bagi kesehatan mental,” kata Haruka Miyake, peneliti dari Japan Institute for Health Security seperti dikutip dari Japan Times.

Temuan ini memperkuat keyakinan bahwa pola makan tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga kesehatan mental secara menyeluruh.

Dengan menerapkan elemen dari Washoku diet, siapa pun berpotensi meningkatkan kualitas hidup dan kestabilan emosional tanpa harus mengandalkan obat-obatan.

Redaktur: Fitrya A Kusumah

Penulis: Fitrya A Kusumah

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.