145 Orang Kena Tusuk! Teror Jarum Suntik di Keramaian Eropa Sasaran Perempuan Muda

Selasa, 01 Jul 2025, 07:15 WIB

JAKARTA, KUCANTIK.COM - Musim panas di Eropa memang waktunya berpesta: konser terbuka, festival jalanan, dan hiruk-pikuk keramaian. Namun di tengah riuhnya Fête de la Musique di Prancis akhir Juni lalu, atmosfer justru berubah mencekam: 145 perempuan, sebagian besar usia 14–20 tahun, melapor mengalami tusukan jarum secara tiba-tiba saat berada di kerumunan—lengan atau bahu jadi titik tusukan favorit para pelaku.

Apa itu “needle spiking”?

“Needle spiking” adalah aksi menyuntik secara diam-diam, diduga untuk menebarkan ketakutan atau mematikan kesadaran korban agar rentan mengalami kekerasan seksual. Namun sampai sekarang, belum jelas apakah pelaku benar-benar menyuntikkan zat berbahaya? ada juga teori bahwa tusukan hanya menggunakan benda tajam kosong seperti tusuk gigi.

Apakah korban disuntik obat?

Namun banyak ahli skeptis. Investigasi forensik sebelumnya di Prancis pada 2022, serta BMKG, menunjukkan tak ada solusi toxicologis yang terdeteksi. Para korban mengalami rasa pusing atau mual yang lebih mungkin disebabkan oleh minuman beralkohol atau obat tertuang di minuman (drink-spiking), bukan suntikan.

Motif dan reaksi aparat

Aparat Prancis telah menangkap 12 tersangka sehubungan laporan ini, tapi belum diketahui apakah mereka menyuntikkan zat atau sekadar membuat tusukan kosong. Sebelum peristiwa, banyak unggahan di media sosial—termasuk Snapchat dan TikTok—yang menantang atau meremehkan perempuan, bahkan ada influencer yang mengejek korban tusukan kosong sebagai “prank”.

Menteri Dalam Negeri Prancis menyatakan akan ambil tindakan tegas terhadap penyebar ajakan ini secara daring.

Ahli forensik bicara

Forensik di Paris menyebut sebagian besar kasus tampak dugaan tusukan (pricking) ketimbang injeksi obat nyata. Sebanyak 171 kasus dilaporkan pada 2022, mayoritas perempuan berusia sekitar 22 tahun, terjadi di acara publik. Namun tes toxicologis semuanya negatif.

Dr. Emmanuel Puskarczyk dari Nancy menegaskan suntikan zat memerlukan detik yang cukup nge-basa dan pelaku seharusnya mudah terlihat. Banyak kasus ditafsirkan sebagai upaya membangun atmosfer ketakutan—bukan melakukan kekerasan seksual yang nyata.

Redaktur: Nuraini Andriani

Penulis: Nuraini Andriani

PT. Berita Nusantara
© Copyright 2017 - 2025 Kucantik.Com ®
All rights reserved.