Dilansir dari India Times, perempuan yang identitasnya dirahasiakan ini berhasil memangkas berat badannya dari 90 kg menjadi 65 kg dalam waktu sekitar satu setengah tahun. Ia membagikan kisahnya di platform online agar bisa jadi semangat buat orang lain yang sedang dalam proses serupa.
Transformasi ini nggak cuma soal menguruskan tubuh, tapi juga soal memperbaiki kondisi kesehatan fisik dan mental. Perjalanannya dimulai dari mengubah pola makan dan dilanjutkan dengan olahraga yang terjadwal. Prinsip utamanya adalah bahwa penurunan berat badan yang sehat bukan cuma soal angka, tapi soal kualitas hidup secara menyeluruh.
Langkah yang Ia Lakukan untuk Turun Berat Badan
1. Intermittent Fasting (IF)
Perubahan dimulai saat dia mencoba intermittent fasting atau puasa dengan pola waktu tertentu. Ia menerapkan metode 16:8, artinya berpuasa selama 16 jam dan hanya makan dalam jendela waktu 8 jam.
Hasilnya cukup cepat, dalam tiga bulan pertama beratnya turun 10 kg. Metode ini membantunya mengenali rasa lapar yang sebenarnya dan otomatis mengontrol porsi makan. Tanpa harus ribet menghitung kalori, pola makannya tetap stabil. Penelitian pun menyebutkan bahwa IF punya manfaat lain, termasuk menurunkan risiko penyakit kronis.
2. Tingkatkan Asupan Protein
Setelah berat badannya turun, dia merasa tubuhnya jadi lebih kurus tapi kurang berisi karena otot ikut berkurang. Solusinya, dia fokus menambah konsumsi protein di setiap menu makan.
Makanannya sederhana dan mudah didapat, seperti ayam rebus, telur, paneer (keju khas India), dan potongan kedelai. Ia tetap makan makanan rumahan dengan kisaran kalori sekitar 2.000 per hari dan menghindari lemak berlebih. Dia nggak mengonsumsi suplemen seperti whey protein atau creatine, tapi terbuka untuk mencobanya nanti. Ia juga menjaga hidrasi dengan minum 3â4 liter air setiap hari.
3. Mulai Latihan Kekuatan (Strength Training)
Setelah tubuhnya mengecil, dia merasa lebih cepat lelah. Ini yang mendorongnya mulai latihan kekuatan. Ia menggunakan pola push-pull-legs, yaitu membagi latihan berdasarkan jenis gerakan. Hampir setiap hari ia ke gym, kecuali saat benar-benar lelah. Latihan kekuatan ini bukan hanya membentuk otot, tapi juga melatih disiplin dan memberikan efek positif ke mental. Baginya, gym jadi tempat untuk memulihkan kondisi emosional, bukan sekadar tempat olahraga.
4. Konsisten dengan Kardio Ringan Harian
Selain angkat beban, ia juga menambahkan kardio ringan sekitar 20 menit setiap hari. Jenisnya bervariasi, mulai dari jalan cepat, bersepeda statis, sampai lompat tali.
Walau singkat, tapi karena dilakukan rutin, hasilnya lebih efektif dibanding olahraga berat tapi jarang. Gabungan antara latihan kekuatan dan kardio terbukti membantu menjaga berat badan tetap stabil dan mempercepat pembakaran lemak.
5. Gaya Hidup yang Seimbang dan Berkelanjutan
Perempuan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan mental. Ia nggak terlalu terpaku pada angka timbangan atau bentuk tubuh yang dianggap ideal.
Buat dia, keberhasilan adalah ketika bisa merasa sehat, kuat, dan nyaman dengan diri sendiri. Kini, kisahnya jadi inspirasi untuk banyak orang yang ingin menjalani hidup sehat tanpa harus mengikuti pola diet ekstrem.